BULAN BAHASA
UNGKAPAN PENGHUBUNG
Apa yang salah?
1. Jika habis manisnya, maka sepahnya
dibuang.
2. Setelah suasana terkendali, lalu dia
melanjutkan uraiannya.
3. Walaupun ibunya sakit, tetapi dia tetap
bergembira.
* Setiap kalimat terjadi dari dua bagian,
dipisahkan oleh tanda koma (,).
* Setiap bagian kalimat diawali dengan
ungkapan penghubung: jika - maka,
setelah - lalu, walaupun - tetapi.
Komentar
Jika setiap bagian kalimat diawali dengan ungkapan penghubung, kalimat tersebut menjadi tidak sempurna. Kalimat yang dimaksudkan berpola kalimat majemuk bertingkat, menjadi tidak sempurna, karena yang muncul adalah rangkaian anak kalimat.
Supaya sempurna (berupa kalimat majemuk bertingkat), salah satu ungkapan penghubung harus dihapus.
Jadi, terbentuklah kalimat berikut ini.
1. a. Habis manisnya, maka sepahnya
dibuang.
b. Jika habis manisnya, sepahnya
dibuang.
2. a. Setelah suasana terkendali, dia
melanjutkan uraiannya.
b. Suasana terkendali, lalu dia
melanjutkan uraiannya.
3. a. Ibunya sakit, tetapi dia tetap
bergembira.
b. Walaupun ibunya sakit, dia tetap
bergembira.
(Induk kalimat tidak boleh diawali ungkapan penghubung; sebaliknya, anak kalimat harus diawali oleh ungkapan penghubung.)
Salam bahasa ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar