Teks Pidato
Oleh Panji Narada
X BKP 1/2021.2022
Terima kasih atas kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk menyampaikan pidato dalam kegiatan perayaan Bulan Bahasa
tahun 2021.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
salam sejahtera untuk kita semua
namo budaya,
om swastiastu
Yang terhormat, kepala SMK Negeri 3
Singaraja, yang saya hormati Bapak/Ibu guru, yang saya hormati para pegawai,
dan siswa-siswi SMK Negeri 3 Singaraja yang selalu bersemangat pada masa
pandemi.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa.karena atas anugrah kesehatan yang diberikan, kita bisa berkumpul untuk
menjawab tantangan Abad ke-21
Profil Pancasila untuk Menjawab
Tantangan Abad ke-21
abad
ke-21 yang kini tengah kita alami, sebagaimana telah dikaji para ahli
bahwa abad 21 telah menimbulkan tantangan yang berdampak pada terjadinya krisis
di bidang karakter. Daniel Bell sebagaimana dikutip Mochtar Buchori menyebutkan
adanya enam tantangan di abad ke-21; yaitu integration of economy,
fragmentation of politic, interdependence, high technologi, dan new
colonization in culture.
Keenam tantangan yang ditimbulkan abad
ke-21 ini baik langsung atau tidak langsung berdampak pada terjadinya krisis di
bidang karakter.
Bagaimana kita mengatasi krisis
karakter ini?
Hadirin, untuk mengatasi hal tersebut,
dengarkanlah pidato saya yang berjudul Profil Pancasila untuk Menjawab Tantangan
Abad ke-21.
Hadirin, yang berbahagia,
Pendidikan karakter secara harfiah
dapat diartikan merubah atau membentuk watak, perilaku, perangai, tabi’at, dan
kepribadian seseorang sesuai dengan kriteria yang ditentukan.Sedangkan secara
esensial pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa
anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju ke arah
peradaban manusia yang lebih baik.
Pendidikan karakter memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral karena
pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi
bagaimana menanamkan kebiasaan (habit) tentang hal-hal yang baik dalam
kehidupan, sehingga anak/peserta didik memiliki kesadaran, dan pemahaman yang
tinggi, serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam
kehidupan sehari-hari. Profil pelajar Pancasila menawarkan pendidikan karakter
yang telah teruji sepanjang sejarah bangsa Indonesia.
Profil pelajar Pancasila memiliki enam
ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,
seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
Gambaran profil pelajar Pancasila
digambarkan sebaggai berikut.
Pertama, Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memiliki akhlak beragama, akhlak pribadi,
akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara. Sebagai
contoh, kita melakukan persembahyangan sesuai agama kita.
Kedua, Pelajar Indonesia
mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Mari menumbuhkan rasa
saling menghargai dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Ketiga, Pelajar Indonesia memiliki
kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk melakukan
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.Sebagai contoh, gunakan masker selama
pandemi. Jika punya lebih, mari berbagi masker untuk yang tidak punya.
Keempat, Pelajar Indonesia adalah
pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas proses dan
hasil belajarnya. Artinya, sebagai pelajar kita memiliki kesadaran akan diri
dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri. Pembelajaran daring selama
pandemi, sebaiknya dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Kelima, Pelajar yang bernalar kritis adalah
pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Keenam, Pelajar yang kreatif adalah
pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Apakah selama belajar di rumah
kita tetap kreatif? Jika belum, mari kita lakukan, manfaatkan media digital
untuk mendapat manfaat selama pandemi.
Hadirin, Itulah 6 ciri pelajar yang
memiliki profil Pancasila. Mari kita tunjukkan secara nyata melalui
proyek-proyek digital yang disuguhkan oleh pandemi Covid-19!
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih, mohon maafkan jika ada kata-kata yang kurang berkenan di dalam hati.
AS..
Om. santhi-santhi-santhi om