Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 November 2022

Kunjungan SMK PGRI 5 Jember di SMK Negeri 3 Singaraja

Singaraja, 18 November 2022, kunjungan SMK PGRI 5 Jember ke SMK Negeri 3 Singaraja disambut dengan tari Pendet yang dilakukan oleh siswa dari ekstrakurikuler tari. Bersamaan dengan kunjungan tersebut, siswa memamerkan produk pembelajaran Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kewirausahaan, Seni Budaya, dan produk-produk sesuai jurusan. 

Kunjungan tersebut adalah kerjasama sekolah pusat keunggulan untuk meningkatkan kualitas sekolah pusat keunggulan.

Salah satu pameran yang ada di depan kantor SMK Negeri 3 Singaraja adalah produk dari kegiatan literasi di SMK Negeri 3 Singaraja. Pameran Literasi menampilkan blog-blog tiap jurusan yang berisi berita, opini, karikatur, karya sastra, dan resensi. Blog ini dibuat oleh anak-anak jurnalis di tiap jurusan untuk melatih kemampuan membaca, menulis, komunikasi lisan, dan kemampuan menyimak informasi di tiap jurusan. 

Ketika pameran dilaksanakan, siswa jurnalis meliput kegiatan dan memposting berita yang dibuat untuk didiskusikan. 

Senin, 17 Oktober 2022

Pelaksanaan P5 di SMK Negeri 3 Singaraja

Selasa, 18 Oktober 2022
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMK Negeri 3 Singaraja dilaksanakan sejak Jumat, 14 Oktober 2022 - 18 November 2022 secara maraton. Kelas X memulai P5 dengan tema Kearifan Lokal "Ngayah". Adapun penekanan dari proyek ini adalah pengamalan dimensi Pancasila, yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Dengan tema tersebut, siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan melalui pengamatan terhadap masyarakat, lingkungan, dan atau search di referensi digital. Adapun produk-produk yang dirancang oleh siswa, yakni serok, sapu lidi, sapu bulu, cakar, bak sampah, tipat, sanggah crukcuk, klatkat, dll. Semua produk yang dikerjakan dapat menguatkan karakter peserta didik utamanya melalui ketulusan dalam "ngayah". 
Peralatan tersebut, nantinya digunakan untuk pembersihan dan kegiatan yadnya menyambut hari Saraswati. Dalam praktik pembuatannya, ternyata sangat menantang karena tidak banyak siswa yang telah lupa cara membuat tipat. Pada bagian inilah, pembelajaran menjadi sangat menantang karena diperlukan kesabaran, kelembutan, dan ketekunan. Namun, berkat kerjasama atau gotong royong, semua produk yang dirancang dapat dikerjakan dengan baik. 

bantul

BANTUL SUDAH RATA DENGAN TANAH “Bantul kabarnya sudah rata dengan tanah!” desah orang-orang di sebelah. Wajah mereka hampir menunjukkan eks...