Sabtu, 31 Oktober 2020

ULANG TAHUN

 MENGAPA  ULANG TAHUN?


Setiap orang tahu, tahun selalu berubah, tidak pernah berulang.

Contoh,

1 November 2003 -- 1 November 2020.

Yang berulang adalah tanggal dan bulan: 1 November. Tahunnya tidak sama, tidak berulang, bahkan berselisih 17. Hanya saja, perulangan tanggal dan bulan itu terjadi setiap tahun ....


BIRTHDAY 


'hari lahir'


Nama-nama hari: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Contoh, 

1 November 2003 adalah hari Sabtu. Sekarang, 1 November 2020 adalah hari Minggu. Kepada seseorang yang lahir pada 1 November 2003, sekarang diberi ucapan "Happy Birthday", "Selamat Hari Lahir" ke-17?


OTONAN


Bagi krama Bali, "hari lahir" disebut "otonan" ("wetu" = 'lahir', "wetuan -> otonan" = 'kelahiran').

Contoh, 

Seseorang yang lahir pada Sabtu Umanis Watugunung, hari lahir atau otonannya juga pada hari yang sama: Sabtu Umanis Watugunung. Perulangannya terjadi setiap 210 hari, bukan setahun.

(1 November 2003 adalah Sabtu Umanis Watugunung, sekarang, 1 November 2020 adalah Minggu/Redite Umanis Mrakih ...   -> tentulah tidak tepat disebut otonan, hari lahir, "birthday" ...)


Pilih yang mana ...???


Salam rahayu ....

referensi:

DISKUSI:
Jika Anda menyampaikan ucapan untuk merayakan pertambahan usia pada orang yang Anda kenal, bagaimana Anda akan mengucapkannya?


Senin, 26 Oktober 2020

Karenanya

 BULAN BAHASA


karenanya


Kedua kata "karenanya" sering digunakan untuk menghubungkan dua kalimat.


* Banyak anak tidak menyukai pelajaran

   matematika. Karenanya, nilai

   metemakita mereka tidak bagus.


Kalimat di atas terdiri atas dua kalimat yang dihubungkan oleh kata "karenanya". Hal ini tentulah tidak tepat. Dalam bahasa Indonesia, kata "karenanya" bukanlah termasuk kata penghubung antarkalimat. 


Kata "karenanya" dikacaukan dengan "oleh karena itu", dianggap sebagai bentuk pemendekan. Kata penghubung anrarkalimat bersifat idiomatis, yang kehadirannya didak bisa dipertukarkan, diganti, atau dikurangi. Kata itu harus hadir secara utuh.


Dengan demikian, kalimat di atas semestinya diubah menjadi


* Banyak anak tidak menyukai pelajaran

   matematika. Olehbkarena itu, nilai

   matematika mereka tidak bagus.


Salam bahasa.

referensi:



Minggu, 25 Oktober 2020

Yang terhormat ...

 BULAN BAHASA


Yang Terhormat ...

Kegiatan penyuluhan di SMK Negeri 3 Singaraja


Ungkapan penyapa "Yang terhormat" selalu mengawali setiap wacana yang disampaikan, baik oleh pembawa acara maupun oleh pelaku yang memberi sambutan dalam suatu acara/upacara.


Dari segi kebahasaan, "yang terhormat" berarti 'yang paling dihormati'. Kata "paling" mengacu pada satu (dan hanya satu) subjek, tidak lebih ....


Akan tetapi, dalam kenyataan sehari -hari, orang sering menyapa dengan sebutan "yang terhormat" kepada beberapa subjek atau undangan yang hadir dalam suatu acara.

Hal ini tentulah kurang tepat.


"Yang terhormat" hanya untuk satu subjek (undangan) yang dianggap memiliki status sosial paling tinggi di antara hadirin. Undangan yang lain (selain yang ter-... tadi) tidak perlu disapa dengan "yang terhormat" lagi. Cukup dengan sebutan "yang saya/kami hormati" .... (Pilihan sebutan "saya" atau "kami" tentulah bergatung kepada status atau kedudukan pembicara.)


Salam bahasa ....


referensi:

TUGAS:
1. Buatlah refleksi tentang penggunaan "Yang terhormat" setelah Anda menyampaikan pidato di dalam kelas!
2. Bagaimana cara mengetahui  orang yang layak disapa "Yang terhormat" dalam pidato?


Cara Menggunakan KineMaster pada Handphone untuk Menghasilkan Video Pemb...

berhubung ... akan segera ....

 BULAN BAHASA


berhubung ... akan segera ....


* Berhubung acara akan segera dimulai,

   para undangan diharapkan memasuki

   ruangan ....


Wacana seperti itu sering terdengar pada saat menjelang suatu perhelatan dimulai.

Jika diperhatikan secara saksama, wacana dalam wujud kalimat tersebut tidak "pas", ada kekurangan dan ada kelebihannya.


Kekurangannya ada pada ungkapan penghubung/perangkai "berhubung". Ungkapan perangkai "berhubung" mesti disertai oleh "dengan". Ungkapan penghubung "berhubung(an) dengan" merupakan pasangan tetap (idiom) yang harus selalu hadir bersama-sama.


Kelebihannya terletak pada pemakaian kata "akan" dan "segera" secara bersama-sama (sekaligus). Kata "akan" dan "segera" memiliki maksud yang sama; jika keduanya digunakan sekaligus, akan memunculkan pengertian yang mubazir, pleonastis, berlebihan.


Agar menjadi "pas", wacana tersebut hendaknya diubah menjadi sbb.


* Berhubung dengan acara akan dimulai,

   para undangan diharapkan memasuki

   ruangan.

Atau

* Berhubungan dengan acara segera

   dimulai, para undangan diharapkan

   memasuki ruangan.


Salam bahasa ....


referensi:



KASIAPA KEPUH oleh Cok Sawitri

KASIAPA KEPUH oleh Cok Sawitri

Jumat, 23 Oktober 2020

KUCING MAKAN TIKUS MATI

 BULAN BAHASA


KUCING MAKAN TIKUS MATI


Kalimat ini ambigu, bermakna ganda. 

Ada beberapa kemungkinan makna yang muncul akibat pemberian tekanan/tempo dalam membaca dan atau cara menuliskannya.


Berikut ini kemungkinan  makna dan cara penulisannya.


1. 'kucing yang mati akibat makan tikus'

    * Kucing-makan-tikus mati.

    * Kucing mati karena makan tikus.


2. 'kucing makan tikus yang sudah mati'

    * Kucing makan tikus-mati.


3. 'kucing yang makan, (dan/tetapi) tikus

     yang mati"

    * Kucing makan dan tikus mati.

    * Kucing makan, tikus mati.


Bagaimana dengan kalimat di bawah ini?

Silakan Anda memaknainya ...!


1) Ibu bapak saya sudah meninggal.

2) Acara itu dihadiri anak istri adik saya.

3) Dia menyukai lukisan Bung Karno.

4) SPP mahasiswa baru dinaikkan.

5) Made mencintai pacarnya, saya juga.


Salam bahasa .....

referensi:



Kamis, 22 Oktober 2020

Waris

 BULAN BAHASA


WARIS


-> warisan, mewarisi, mewariskan, pewaris, dan akhli waris ...


Waris berarti 'orang yang berhak menerima pusaka (peninggalan) orang yang telah meninggal' , sering juga disebut "akhli waris".


Warisan berarti 'harta pusaka peninggalan', 'sesuatu yang ditinggalkan'.


Mewarisi berarti 

(1) 'mendapat pusaka dari ...'

(2) 'menerima sesuatu yang ditinggalkan'


Mewariskan berarti 'memberi pusaka (peninggalan) kepada ....'


PEWARIS 

Kata ini sering dikacaukan pemakaiannya.

* Sebagai pewaris yang sah negeri ini,

   kita harus ....

Kata "pewaris" dalam kalimat ini ada yang mengartikannya sebagai 'orang yang memberi pusaka' dan ada pula yang mengartikannya sebagai 'orang yang menerima pusaka'.

Yang mana benar?


Yang benar adalah yang disebutkan pertama, 'orang yang memberi pusaka'.


Contoh pemakaian yang benar,

* Berusahalah agar tidak menjadi

   pewaris utang kepada anak cucu.


Contoh pemakaian yang salah,

* Kita merupakan pewaris utang-piutang

   orangtua kita.


Salam bahasa ....

Referensi:



Ranking

 BULAN BAHASA


RANKING


Kata "ranking" sering digunakan dalam kalimat seperti berikut.


* Di kelas itu dia menduduki rangking

   kedua.


Kata "ranking" di sini diartikan sebagai 'peringkat'. Pengertian ini tidak tepat. Dalam bahasa Inggris kata "ranking" sesungguhnya berarti 'pemeringkatan'. Pemeringkatan adalah proses menyusun urutan berdasarkan tolok ukur tertentu. Kedudukan dalam urutan itu disebut "peringkat" atau "rank".


Kalimat di atas seharusnya tidak menggunakan kata "ranking", tetapi "rank". Namun, kata "rank" (yang sepadan dengan "peringkat") tidak diserap ke dalam bahasa Indonesia.


Oleh karena itu, kalimat tersebut dianjurkan untuk diubah menjadi sebagai berikut.


* Di kelas itu dia menduduki peringkat

   kedua.


Salam bahasa ....


Referensi:



Rabu, 21 Oktober 2020

Mempersingkat Waktu

 BULAN BAHASA


mempersingkat waktu


Dalam suatu acara hiburan, seorang pemandu acara, MC (master of ceremony)  sering menyampaikan wacana ini,


"Untuk mempersingkat waktu, mari kita lanjutkan acara ini ...!"


Aneh dan tidak logis!

Bisakah waktu disingkat? Tidak! Waktu tidak bisa disingkat. Dari detik ke detik, menit ke menit, ia berlalu dengan tempo yang tetap, tidak berubah, kecuali penanda waktu itu tidak normal.


Semestinya, MC (baca: em ce) itu menyampaikan, "Untuk menghemat waktu ...." 


Waktu bisa dihemat?

Pepatah menyatakan, "Waktu adalah uang." Uang bisa dihemat, maka waktu pun bisa dihemat. Artinya, digunakan secara efisien, berdaya guna, atau tepat guna.


Jadi, wacana di atas dapat diluruskan menjadi

* Untuk menghemat waktu, marilah kita

   lanjutkan acara ini!

atau

* Untuk mengefisienkan waktu, marilah

   kita lanjutkan acara ini!


Salam bahasa ....

referensi:



Selasa, 20 Oktober 2020

Tempat dan Waktu


 BULAN BAHASA


Waktu dan tempat disilakan ....


Dalam suatu acara, seorang pewara (pembawa acara) sering terdengar menyampaikan wacana ini,


SAMBUTAN KEPALA DESA

* Waktu dan tempat disilakan ...


Ada sesuatu yang aneh dan tidak logis dalam wacana tersebut.

Judul subacara "sambutan kepala desa". Akan tetapi, yang disilakan untuk memberikan sambutan adalah waktu dan tempat.


Aneh dan tidak logis ....

Mengapa? Waktu dan tempat tidak mungkin bisa berbicara.

Mestinya, yang disilakan adalah kepala desa.


Oleh karena itu, disarankan agar wacana tersebut diubah menjadi


SAMBUTAN KEPALA DESA

* (Bapak/Ibu) Kepala Desa disilakan ....


Salam bahasa ....

referensi:


Kata yang Mubazir

 BULAN BAHASA


Kata yang Mubazir


Keefektifan dalam penggunaan bahasa, selain dapat dicapai melalui pemilihan kata yang tepat, dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian kata mubazir. Kata mubazir di sini adalah kata yang kehadirannya tidak diperlukan sehingga, jika dihilangkan, tidak mengganggu informasi yang disampaikan.


Manakah kata-kata mubazir itu?


1) Pakailah masker agar supaya terhindar

    dari paparan covid 19!

2) BNI adalah merupakan salah satu bank

    yang dikelola BUMN.

3) Banyak kota dilanda demo, seperti

     misalnya Jakarta, Semarang, dan

     Surabaya.

4) Para pemain saling pukul-memukul di

     lapangan.

5) Acara itu akan dilaksanakan pada hari

     Rabu, tanggal 2 bulan Mei tahun 2021.

6) Mereka menyimpan uang hasil

     penjualan tanah di bank BRI.

7) Karena hujan, banyak siswa-siswa

     terpaksa tidak ke sekolah.

8) Mantan pemain Persegi Gianyar FC itu

     telah tiada.

9) Saya melihat kejadian itu dengan mata

     kepala saya sendiri.

10) Jenazah pemuda yang tenggelam

       akibat jukungnya ditabrak kapal

       klerek diperairan Selat Bali itu sudah

       ditemukan dalam  keadaam tidak

       bernyawa.

11) ....


Salam bahasa ...

Referensi:



Jumat, 16 Oktober 2020

PARA HADIRIN

 BULAN BAHASA


PARA HADIRIN
Foto Kegiatan Jeda Semester di SMK Negeri 3 Singaraja


Dalam suatu acara, sering terdengar sapaan "Para Hadirin" dari pembicara. Ungkapan tersebut  mengandung makna yang berlebihan, pleonastis ....


Kata "para" merupakan kata penanda jamak (spt. para siswa = banyak/semua siswa, para ibu = semua ibu). Sementara itu, kata "hadirin" berarti 'semua yang hadir' untuk laki-laki (hadirat untuk wanita). Jadi , ada dua kata yang searti dalam satu frasa (ini pleonastis).


Agar efektif dan efisien, sesuai dengan prinsip ekonomi bahasa, kata "para" pada sapaan "Para Hadirin" tidak usah dipakai, cukup "Hadirin" saja ....


Karena yang hadir itu adalah tamu atau undangan, ungkapan sapaan "Hadirin" bisa diganti dengan "Para Undangan" atau "Para Tamu", atau mungkin juga dengan "Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Saudara-saudara" ....


Salam bahasa ....

Referensi:


TUGAS:
1. Temukan penggunaan kata yang berlebihan akibat redundasi!
2. Catatlah dalam bentuk kutipan ujaran!

Selasa, 13 Oktober 2020

UNGKAPAN PENGHUBUNG

 BULAN BAHASA


UNGKAPAN PENGHUBUNG


Apa yang salah?


1. Jika habis manisnya, maka sepahnya

    dibuang.

2. Setelah suasana terkendali, lalu dia

    melanjutkan uraiannya.

3. Walaupun ibunya sakit, tetapi dia tetap

    bergembira.


* Setiap kalimat terjadi dari dua bagian,

   dipisahkan oleh tanda koma (,).

* Setiap bagian kalimat diawali dengan

   ungkapan penghubung: jika - maka,

   setelah - lalu, walaupun - tetapi.


Komentar


Jika setiap bagian kalimat diawali dengan ungkapan penghubung, kalimat tersebut menjadi tidak sempurna. Kalimat yang dimaksudkan berpola kalimat majemuk bertingkat, menjadi tidak sempurna, karena yang muncul adalah rangkaian anak kalimat.


Supaya sempurna (berupa kalimat majemuk bertingkat), salah satu ungkapan penghubung harus dihapus.


Jadi, terbentuklah kalimat berikut ini.

1. a. Habis manisnya, maka sepahnya

         dibuang.

     b. Jika habis manisnya, sepahnya

         dibuang.

2. a. Setelah suasana terkendali, dia

         melanjutkan uraiannya.

     b. Suasana terkendali, lalu dia

         melanjutkan uraiannya.

3. a. Ibunya sakit, tetapi dia tetap

         bergembira.

     b. Walaupun ibunya sakit, dia tetap

         bergembira.


(Induk kalimat tidak boleh diawali ungkapan penghubung; sebaliknya, anak kalimat harus diawali oleh ungkapan penghubung.)


Salam bahasa ....

BERHASIL

 BULAN BAHASA


BERHASIL 


Kata "berhasil", "hendak", "mampu", dan "mau" sering digunakan sebagai aspek, kata keterangan modal, atau kata kerja bantu. Jika kata-kata tersebut disandingkan dengan kata kerja bentuk pasif, akan dihasilkan kalimat yang salah nalar, tidak logis, dan aneh ....


Periksalah kalimat-kalimat betikut ini.


* Pencuri itu berhasil ditangkap polisi.

* Tolong ..., saya hendak diperkosa!

* Soal sulit itu mampu dikerjakannya.

* Sapi itu mau disembelih.


Aneh, bukan ...?


* Yang berhasil adalah polisi, bukan

   pencuri.

* Jika hendak (mau) diperkosa, mengapa

   berteriak minta tolong?

* Apa yang mampu dikerjakan oleh siapa?

* Apakah sapi itu pernah ditanya, "Kamu

   mau disembelih?"


Oleh karena itu, sebaiknyalah dijadikan kalimat pola (bentuk) aktif.


* Polisi berhasil menangkap pencuri itu.

* Tolong ..., dia hendak memerkosa saya!

* Dia mampu mengerjakan soal yang

   sulit itu.

* Penjagal mau menyembelih sapi itu.


Salam bahasa ....

Referensi:



Minggu, 11 Oktober 2020

Kegiatan Jeda Semester

 Dalam Rangka Kegiatan jeda semester virtual SMK NEGERI 3 SINGARAJA yang dilaksanakan pada Tanggal 14-15 Oktober 2020. Kami berharap seluruh siswa siswiikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Suksma.

Contact Person Panitia

 1.Luh Irma Sujati 081915634830

2. Dw ayu dewi 087863243708


Salah satu bakat yang mungkin Anda kembangkan adalah bakat bermain teater dengan naskah teks anekdot yang sudah anda buat. Berikut ini contoh video yang berbasis teks anekdot :

1. https://youtu.be/PZhlgPCV4MA



2. https://youtu.be/AI2HjvT5E_A



karena anda tidak boleh mengedit video maka anda harus berkelompok 2 sd 3 orang.

sebagai tugas akhir bahasa Indonesia, tentunya ibu sangat senang jika Anda menghasilkan sesuatu dari teks anekdot. oleh karena itu, silakan yang ingin menambah nilai bisa membuat drama dan mengikutkannya dalam lomba jeda semeater. ingat ya... jika sudah dikirim ke panitia lomba silakan juga tag #luhariksariadi 

terima kasih...







Sabtu, 10 Oktober 2020

AKTIFITAS dan AKTIVITAS

 BULAN BAHASA


AKTIFITAS dan AKTIVITAS


Mana yang benar?


Kata "aktif" diserap secara utuh dan tersendiri dari "active" (Inggris). Orang mengira bahwa "aktif" mendapat akhiran "-itas" menjadi "aktifitas". Hal itu tidak benar. Sekali lagi: tidak ada akhiran "-itas" dalam bahasa Indonesia, karena akhiran dari bahasa asing tidak pernah diserap secara tersendiri.


"Aktivitas" ... itulah yang benar. Kata ini diserap secara utuh dari "activity".


Demikian pula dengan yang berikut ini:

- subject -> subjective -> subjektivitas

   (bukan subjektifitas)

- creative -> creativity -> kreativitas

   (bukan kreatifitas)

- theory -> theoretic -> teoretis (bukan

   teoritis)

- standard -> standardization ->

   standardisasi (bukan standarisasi)

- dan lain-lainnya.


Salam bahasa ....


Referensi:



Ye Be MESU

Kamis, 08 Oktober 2020

PETINJU dan PENINJU

 BULAN BAHASA


PETINJU dan PENINJU


Mana yang benar?


PETINJU (bunyi awal kata takluluh) -> pembentukannya sejajar dengan kata berawalan ber-; artinya 'yang ber- ...'

Petinju berarti '(pelaku) yang bertinju'.


Contoh lain, 

peterbang       peselam       pesepak bola

petembak         pebalap       pesuruh


PENINJU (bunyi awal kata luluh) -> pembentukannya sejajar dengan kata berawalan me- (meN-, meng-); artinya 'yang me- ...' 

Peninju berarti '(pelaku) yang meninju'.


Contoh lain,

penerbang        penyelam      penyepak bola

penembak          pembalap      penyuruh


Jadi, bentukan kata "petinju" dan "meninju" keduanya benar.


* Saya bukan petinju, tetapi bisa

   meninju.


Salam bahasa ....

referensi :

 facebook I nyoman seloka sudiara

Rabu, 07 Oktober 2020

BETONISASI

 BULAN BAHASA


BETONISASI


Sufiks (akhiran) "-isasi" berasal dari "-isatie" (Belanda) dan "-ization" (Inggris). Dalam bahasa Indonesia, tidak dibenarkan penyerapan akhiran bahasa asing secara tersendiri, tetapi harus bersama-sama secara utuh dengan bentuk dasarnya, seperti "standardization" menjadi "srandardisasi" (di samping "standard" menjadi "standar").


Jadi, dalam bahasa Indonesia TIDAK ADA akhiran "-isasi" tersebut. 


Oleh karena itu, adalah tindakan latah, keliru, dan arogan jika dalam bahasa Indonesia ada bentukan "betonisasi", "lelenisasi", "turinisasi", "kuningisasi", dan "dokarisasi" ....


Salam bahasa ....

referensi:



Napi Nike Mesu?

Minggu, 04 Oktober 2020

PEBUKITAN dan PERBUKITAN

 BULAN BAHASA


PEBUKITAN dan PERBUKITAN


"Pebukitan" adalah wilayah yang terjadi dari banyak dan beragam bukit; ada bukit yang tinggi, landai, curam; ada bukit karang, rumput, pasir, dll. Hal ini analog dengan "pepohonan" yang berarti 'banyak pohon dan beragam jenisnya'.


"Perbukitan" adalah daerah yang berbukit-bukit, tidak banyak ragam dan jenisnya ....


Salsm bahasa ....

referensi:

klik juga video ini 
https://youtu.be/tJs579OsTNQ


Luh Be Pesu?

Sabtu, 03 Oktober 2020

"mendrop" atau "mengedrop"?

BULAN BAHASA


"mendrop" atau "mengedrop"?


Kata dasarnya "drop", mendapat awalan me- (meN-, meng-) menjadi "mengedrop".


Awalan me- (meN-, meng-) dan pe- (peN-, peng-) pada kata dasar satu suku menjadi menge- dan penge-. Banyaknya sukukata dalam sebuah kata ditandai oleh jumlah vokal dalam kata tersebut. "Drop" memiliki sebuah vokal, mendapat awalan me- dan pe-, maka menjadi "mengedrop" dan "pengedrop".


Contoh lain,

me- + bor -> mengebor, pengebor

me- + cat -> mengecat, pengecat

me- + kir -> mengekir, pengekir(an)

me- + pel -> mengepel, pengepel

me- + skor -> mengeskor, pengeskor

me- + prin -> mengeprin, pengeprin

....


Salam bahasa ...

referensi:


ikuti juga
 https://youtu.be/hyTMKUViDwQ


Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belak...