Selasa, 28 Januari 2025

Lintas

DIRAH: Apakah yang lebih terang dari cahaya bulan? Kalau saja saya mau menjawab, begitu banyak jawaban yang bisa saya buat. Karena saya  seorang tertuduh, segala jawaban selalu diragukan. Untuk itu, saya harus punya bukti. Bagaimana saya bisa membuktikan sementara gerak udara yang berhembus dari hidung saya selalu dicurigai sebagai muslihat untuk menghilangkan jejak kejahatan. Saya dirah, saya tidak akan membela diri lagi, tetapi saya juga tidak akan pernah mengakui kejahatan yang tidak saya lakukan. 
BERNYANYI DENGAN TEMBANG ARJA
Tak dapat ku katakan, apakah bulan terang atau gelap.
Samar-samar kulihat terang, malam-malam kulihat ada bulan di atas rumahku
Hanya satu kulihat bulat, apakah karena bulat bentuknya atau bulat bentuk mataku.
Jangan tanya aku lagi!

ALGOJO:
Dirah, tahukah kamu, akibat tindakanmu, kota ini mengalami perlambatan ekonomi. Kamu tahu kan kota ini bersandar pada ekonomi pertanian dan perairan.

DIRAH:
Tahu, Tuan. Saya tahu. Kota ini akan mati tanpa adanya air dan pertanian. Namun, apa hubungannya dengan tuduhan yang dilayangkan kepada saya, bahwa saya membunuh banyak orang di kota ini.

ALGOJO:
Dirah, hari ini sebelum saya penggal kamu, kamu berhak tahu kesalahan-kesalahanmu sehingga pada kehidupan yang akan datang ketika kamu reinkarnasi, kamu tidak melakukan kejahatan yang sama lagi.

Dirah: 
Sejak aku menjadi tertuduh, hingga didakwa pasal pembunuhan, bahkan sekalipun saya tidak bisa melakukan pembelaan dan pembuktian yang kalian harapkan. Bahkan kalian menambah-nambahkan pasal perencanaan pembunuhan sehingga saya harus menerima pasal berlapis. Sudahlah, penggal saja kepala saya. Tidak perlu penjelasan tuan.

ALGOJO:
Sombong, perempuan yang sangat angkuh dan keras kepala. Walaupun kamu segera mati, masih saja tidak menyadari kesalahan. Begini saja, sekarang terimalah karma kehidupan ini. Akui kesalahan dengan lapang dada, semoga kelak menjadi manusia, bukan binatang atau setan. 

Dirah:
Tidak! Saya tidak melakukan pembunuhan. Apalagi, kalian melapiskan pasal pembunuhan untuk sebuah wilayah. Aku tidak pernah melakukannya. 

ALGOJO: 
Walaupun saya bukan hakim, saya akan mendengar ceritamu karena seorang algojo seperti saya, masih punya juga hati nurani. Katakan apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kamu didakwa sebagai pembunuh ribuan orang di kota ini? 

Dirah: 
Saya tidak tahu Tuan. Mereka hanya mengatakan bahwa saya telah meracuni banyak orang melalui sungai yang membentang dari selatan hingga ke laut di kota ini. 

ALGOJO:
Itu benar kan?




Minggu, 19 Januari 2025

Analisis Puisi "Merti Desa" karya Wayan Jengki Sunarta

1.Siapa yang di gambarkan di dalam puisi tersebut ? Ida sang yang widhi wasa
2.Apa makna puisi tersebut? Menurut saya puisi ini menggambarkan kehidupan desa yang sederhana namun penuh makna contoh nya mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya
3.Pesan apa saja yang ada di puisi tersebut? Di pusis tersebut ada beberapa pesan yang saya temukan seperti ,jangan lupa budaya dan tradisi,terima perubahan zaman dengan bijak ,dan cari kebijaksanaan dalam kesederhanaan
4.Apa tema dari puisi tersebut? Menurut saya tema dari puisi tersebut adalah kehidupan desa dan tradisi karena di sana menyebut kami berjalan menyusuri hutan menyisir lereng gunug dan jaran kepang topeng ireng menari riang
5.Apa peran imaji dalam puisi tersebut?imaji dalam puisi merati desa memiliki peran penting dalam estetika , makna,teknik sastra,psikologis,dan struktural
6.Apa makna simbolisme dalam puisi merti desa? Simbolisme dalam puisi itu memiliki makna yang mendalam dan kompleks. Berikut beberapa contohnya
Simbol Alam
Simbol Kebudayaan
Simbol Spiritual
7.Bagaimana wayan jengki menggunakan bahasa untuk mencapai efek imajinasi?Wayan Jengki Sunarta menggunakan bahasa yang indah dan ekspresif untuk mencapai efek imajinasi
Teknik Bahasa
1. Imaji Visual: Menggunakan kata-kata yang menggambarkan keindahan alam, seperti "hutan menyisir lereng gunung", "langit biru menyambut kami".
Teknik Puitis
Teknik Deskriptif
1. Deskripsi Alam: Menggambarkan keindahan alam dengan detail
Efek Imajinasi
8.Apa peran puisi ini dalam melestarikan budaya bali? 
1. Menggambarkan tradisi dan ritual.
2. Menggunakan bahasa Bali.
3. Meningkatkan kesadaran budaya. 
4. Menginspirasi generasi muda.

Puisi Wayan Jengki Sunarta
 
Nama anggota: 1.Made Bayu Subawa(15) 
                            2. Komang Okta Perdana(13)

Analisis Puisi "Hening" Karya Ni Luh Putu Mahaputri OlehM Farid dan Wisnu



*Puisi hening*

*Nama kelompok:Komang wisnu adi putra*
                                 *Mohamad Farid*

*1.apa yang kalian pelajari dari puisi ini?*
Jawaban:puisi adalah bentuk komunikasi yang digunakan penyair untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya puisi bisa menjadi wadah untuk melupakan emosi negatif dan memahami perasaan yang sedang berkecamuk
 *2.apa yang Apa menariknya puisi "Hening" ini?*
Jawaban:Puisi "Hening" menarik karena kata-katanya yang ringkas dan padat. Selain itu, puisi ini mampu menjawab kebingungan kita terhadap cahaya. Puisi ini menguatkan kita kembali pada peran cahaya di dunia ini. Kita bisa lihat bait pertama, "tutup mataku dengan cahaya-Mu/bila gelap dimana aku berhenti". Kutipan ini sangat menegaskan bahwa cayaha bisa membuat silau dan kita akan menutup mata karenanya.
*3.Apa yang di maksud dengan puisi ini?*
Jawaban:puisi yang menggambarkan suasana hening. 
Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra, dan penyusunan bait dan larik. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang dipilih dan ditata secara cermat.
*4.kenapa puisi hening di buat?*
Jawaban:1 menciptakan kesan mendalam melalui kekosongan 2: menggunakan ruang kosong sebagai meta pora 3: menonjolkan keindahan kesederhanaan
*5.apa pengertian puisi ini?*
Jawaban:bentuk seni sastra yang menggunakan bahasa dan kata-kata secara kreatif untuk menyampaikan perasaan, gagasan, atau pengalaman melalui ritme, suara,makan dan cerita.
*6.Apa yang di maksud dengan tema puisi ini ?*
Jawaban:Tema dalam puisi adalah gagasan pokok atau ide utama yang ingin disampaikan penyair dalam puisinya. Tema merupakan landasan utama yang menjadi kerangka pengembangan puisi.
*7.Apa unsur yang menonjol pada larik kedua dan tiga kutipan puisi ini?*
Jawaban:Unsur yang menonjol pada larik kedua dan ketiga kutipan puisi adalah rima. Rima adalah. pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan
*8.Apa imaji atau citraan pada puisi tersebut?*
Jawaban:Citraan perasaan adalah gambaran dalam otak kita seakan-akan kita merasakan berbagai rasa atau hal sebagaimana yang tercantum dalam puisi.
*9.Apa jenis puisi hening?*
Jawaban:Puisi hening bisa termasuk dalam jenis puisi deskriptif, yaitu puisi yang menggambarkan keadaan, peristiwa, benda, atau suasana
*10.Apa tanggapan mu setelah membaca puisi ini?*
Jawaban:Tanggapa saya setelah membaca puisi bisa berupa perasaan yang muncul, seperti haru, sedih, atau bersyukur. Tanggapan ini merupakan kesan emosional yang ditimbulkan oleh puisi

Apresiasi Puisi "Jam Dinding" karya Wayan Jengki Sunarta

Jam Dinding
Karya Wayan Jengki Sunarta

Dibedah oleh: nyoman indra aditya dan dewa gede arcana


Jam dinding

sebelum malam usai
dalam halusinasi
jantung jam dinding itu
berdetik berkali-kali
ia tahu kau akan pergi

ketika kau buka pintu
dan melangkah ke beranda
mata jam dinding itu
menatap lekat tengkukmu
ia mengasihi denyut nadimu

terdengar bunyi pagar dikunci
mendadak jam dinding itu
berhenti menghitung waktu
yang meleleh di lantai

tak jadi pergi
kau termangu
menatap jam dinding
yang berdetik-detik
seirama debar hatimu


1: Apa tema utama puisi "Jam Dinding"?
Jawaban: Tema utama puisi "Jam Dinding" adalah perpisahan dan kehilangan.

2: Apa simbolisme jam dinding dalam puisi ini?
Jawaban: Jam dinding dalam puisi ini merupakan simbol waktu yang terus berjalan dan tidak dapat dihentikan, serta menggambarkan perpisahan yang tidak dapat dihindari.

3: Apa makna "mata jam dinding itu menatap lekat tengkukmu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan perhatian dan pengawasan yang ketat dari jam dinding terhadap sang aku, seolah-olah jam dinding tersebut menyadari bahwa sang aku akan segera pergi.

4: Apa makna "bunyi pagar dikunci mendadak jam dinding itu berhenti menghitung waktu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan peristiwa yang tidak terduga, yaitu sang aku tidak jadi pergi, dan jam dinding tersebut seolah-olah berhenti menghitung waktu.

5: Apa makna "kau termangu menatap jam dinding yang berdetik-detik seirama debar hatimu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan sang aku yang terdiam dan menatap jam dinding, seolah-olah merasakan kesadaran dan keinsafan tentang perpisahan yang tidak dapat dihindari, dan detak jantungnya seirama dengan detak jam dinding.


6: Apa peran "halusinasi" dalam puisi ini?
Jawaban: Halusinasi dalam puisi ini menggambarkan keadaan sang aku yang sedang mengalami kebingungan dan kekacauan pikiran karena perpisahan yang akan terjadi.

7: Bagaimana pengarang menggunakan imaji dalam puisi ini?
Jawaban: Pengarang menggunakan imaji visual seperti "jam dinding", "mata jam dinding", dan "pagar dikunci" untuk menggambarkan keadaan dan emosi sang aku.

8: Apa makna "waktu yang meleleh di lantai"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan waktu yang terus berjalan dan tidak dapat dihentikan, serta menggambarkan perpisahan yang tidak dapat dihindari.

9: Bagaimana puisi ini menggambarkan emosi sang aku?
Jawaban: Puisi ini menggambarkan emosi sang aku yang sedang mengalami kesedihan, kehilangan, dan kebingungan karena perpisahan yang akan terjadi.

10: Apa pesan moral yang dapat diambil dari puisi ini?
Jawaban: Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan menghargai orang-orang yang kita cintai, karena perpisahan dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat dihindari.

Apresiasi Puisi "Pada Kematian Aku Bernaung" karya Cok Sawitri

Puisi Cok Sawitri
Dianalisis oleh Gilang Pratama dan Pande Bagus Galang Febrian

Apa tema utama puisi ini?
Jawaban: Kehidupan, kematian, dan penerimaan.

Siapa tokoh "aku" dalam puisi?
Jawaban: Individu yang merenungkan hidup dan kematian.

Apa makna "ulat aku yang tak mimpi jadi kupu"?
Jawaban: Ketidakinginan menjadi sesuatu yang lebih besar; penerimaan diri.

Apa simbol daun kenyeri?
Jawaban: Kehidupan yang fana.

Apa arti "anyaman sarang"?
Jawaban: Keterbatasan atau ikatan hidup.

Metafora apa yang ada di puisi ini?
Jawaban: "Panaskan dirimu agar sayap tumbuh" – perjuangan untuk perubahan.

Apa makna "aku tak ingin menjangkau langit"?
Jawaban: Tidak memiliki ambisi besar, hidup sederhana.
Apa hubungan antara kehidupan dan kematian dalam puisi ini?
Jawaban: Kematian sebagai akhir alami dan damai dari hidup.

Apa makna "benang-benang halus"?
Jawaban: Harapan atau ikatan yang rapuh.

Apa arti "keringkan saja seluruh hidup"?
Jawaban: Keinginan melepaskan kehidupan untuk menerima kematian.

Soal Interpretasi Makna
Makna "kematian jadilah pohon penaung"?
Jawaban: Kematian sebagai perlindungan dan istirahat.

Mengapa kebosanan disebut dalam puisi ini?
Jawaban: Untuk menggambarkan kelelahan hidup.

Apa arti "terbangkan saja aku ke sana"?
Jawaban: Penyerahan diri pada kematian.

Bagaimana kematian digambarkan dalam puisi ini?
Jawaban: Sebagai tempat perlindungan dan kedamaian.

Apa peran angin dalam puisi ini?
Jawaban: Melambangkan pergerakan menuju akhir (kematian).

Soal Analisis Gaya Bahasa
Contoh personifikasi dalam puisi ini?
Jawaban: "Kematian jadilah pohon penaung."

Apa bentuk repetisi dalam puisi?
Jawaban: "Pada usia daun-daun kenyeri" untuk menegaskan siklus hidup.

Bagaimana struktur puisi memperkuat maknanya?
Jawaban: Struktur terputus mencerminkan perenungan mendalam.

Apa simbolisme daun dalam puisi?
Jawaban: Kehidupan yang berakhir secara alami.

Bagaimana kontradiksi kehidupan dan kematian diperlihatkan?
Jawaban: Kematian dilihat bukan sebagai akhir, tapi sebagai kedamaian.

Jawaban dibuat lebih ringkas sesuai permintaan

Kamis, 16 Januari 2025

Analisis Puisi Berkebun Dalam Rumah karya Made Odnyana Ole



Puisi ini diapresiasi oleh I Putu Andika Arsada dan Kadek Demas Putra Sutawan
1. Apa makna terkandung dalam puisi “Berkebun di dalam rumah”?
Puisi “Berkebun di dalam rumah” ini menyajikan metafora yang kaya untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia, terutama tentang hubungan antar manusia, perjalanan hidup, dan penemuan diri.

2. Apa yang membuat Anda tertarik dengan puisi ini?
Puisi “Berkebun di dalam rumah” adalah karya yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam. Metafora yang kreatif, penggunaan pohon, api, udara, dan air sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia sangatlah unik dan menarik untuk dibaca oleh saya.

3. Sejak kapan kamu mulai suka pada puisi yang dibuat oleh Made Adnyana Ole?
Baik menurut puisi Made Adnyana Ole memiliki daya tarik yang kuat karena metafora yang unik dan penggunaan diksi yang tajam. Ia mampu menyampaikan makna penuh makna seperti dalam puisi “Berkebun di dalam rumah” yang aku unggah.

4. Apa kata Yang ada dalam puisi tersebut yang membuat Anda tertarik pada puisi tersebut?
Yang membuat saya tertarik pada puisi tersebut adalah pemilihan kata yang cukup unik. Contohnya

A. "Aku menanam pohon api di kedinginan"
Menanam pohon api di kedinginan. Kata-kata ini memerlukan penafsiran yang mendalam karena adanya ironi antara "api" Dan "kedinginan" sehingga menjadi menarik dan menantang untuk Dibedah maknanya. 

B. "Dari biji buah yang baru muncul di sisi dahi".
Gambar ini sangat puitis karena menggambarkan buah dari karya atau pemikiran yang muncul dari kedalaman dan sangat dekat dengan pribadi.

C. "Aku mencium dahimu dan merasakan garam."
Frasa-frasa ini memberikan kesan pengalaman intim yang sangat emosional dengan “garam” yang merupakan rasa yang alami dan jujur.

D. "Aku sedang panen saat perayaan!"
Ada kegembiraan di balik kata ini, ini menandakan kemajuan yang besar mengenai sesuatu yang sepele pada awalnya.

E. "Kau menanam pohon terbang di udara."
Metafora ini absurd sampai batas tertentu tetapi menyampaikan gagasan tentang harapan atau usaha yang tidak terlihat.

5. Sejak kapan kamu mulai menyukai karya karya puisi yang dibuat oleh made adnyana ole dan kenapa kamu suka?
Saya mulai menyukai karya beliau sejak saya masih menginjak SMA, bagi saya puisi" Yang dibuat beliau itu memiliki makna yang mendalam pada setiap kata yang dibuatnya dan memiliki pesan moral yang begitu penting bagi saya selain itu pemilihan katanya itu menarik sehingga orang-orang yang membaca puisinya tidak akan bosan.

6. Apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam puisi ini?
Pesan utama puisi ini adalah tentang perjuangan, keintiman emosional, dan penerimaan atas pengalaman hidup yang penuh dengan rasa—baik itu manis, asam, pahit, atau asin. Penulis juga menekankan pentingnya mensyukuri hal-hal kecil dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk bertahan.

7. Menurut kamu Bagaimana kata konkret seperti "api," "air," dan "mata" membantu memperkuat makna yang terkandung dalam puisi?
Contoh Kata konkret yang disebutkan tadi bisa bermakna menguatkan kata yang ada contohnya seperti. 

(Api)menggambarkan semangat atau rasa yang membara di tengah tantangan.

(Air)melambangkan emosi, kehidupan, dan ketenangan yang mengalir meskipun ada rintangan.

(Mata)mewakili pandangan atau pengalaman yang memberikan makna dalam kehidupan, terutama saat melihat atau merasakan kesulitan.
Dengan menggunakan kata konkret ini, puisi menjadi lebih kaya dan mendalam secara makna.

8. Apa sih maksud dari kalimat "Kau tanam pohon udara di udara"?
Jadi Kalimat ini menggambarkan sesuatu yang abstrak atau sulit diwujudkan, seperti harapan, mimpi, atau usaha yang tidak berwujud nyata. Ini bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan sesuatu dari ketiadaan.

9. Bagaimana puisi ini menggambarkan hubungan antar manusia?
Puisi ini menggambarkan hubungan yang penuh kasih sayang, saling mendukung, dan saling memahami. Hal ini terlihat dari tindakan seperti mengecup kening, meminum sari kehidupan, hingga mengusap urat nadi. Semua tindakan ini menunjukkan keintiman dan empati yang dalam antara narator dan tokoh "kau."

10. Menurut kamu Apa tujuan penulis menggunakan pengulangan frasa seperti "Aku menanam pohon..." di beberapa bagian puisi? 
Menurut saya Pengulangan digunakan untuk menegaskan tema utama tentang usaha dan perjuangan manusia. Selain itu, pengulangan menciptakan ritme puitis yang membuat puisi terasa terstruktur dan memperkuat emosi pembaca.

11. Mengapa rasa seperti asin, asam, pahit, dan pedas digunakan dalam puisi ini? Apa kaitannya dengan gaya penulisan metaforis?
Rasa-rasa ini digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai pengalaman hidup manusia—baik suka maupun duka. Gaya penulisan metaforis ini memungkinkan pembaca memahami emosi yang kompleks melalui perumpamaan yang dapat dirasakan secara indrawi.

12. Dalam pandangan kamu apakah simbol "buah" dalam puisi ini lebih mencerminkan hasil kerja keras atau pengalaman hidup? Jelaskan pendapat kamu.
Menurut saya Simbol "buah" lebih mencerminkan hasil kerja keras karena dalam puisi, buah adalah hasil dari pohon yang ditanam dengan penuh usaha. Namun, buah juga dapat mewakili pengalaman hidup yang dikumpulkan dari berbagai rasa dan peristiwa.

Debat sebagai bagian negosiasi

Negosiasi adalah peoses menyelesaikan masalah dari beberapa pihak yang sedang bersengketa. Dalam sengketa itu, setiap pihak menyampaikan pan...