Minggu, 19 Januari 2025

Apresiasi Puisi "Jam Dinding" karya Wayan Jengki Sunarta

Jam Dinding
Karya Wayan Jengki Sunarta

Dibedah oleh: nyoman indra aditya dan dewa gede arcana


Jam dinding

sebelum malam usai
dalam halusinasi
jantung jam dinding itu
berdetik berkali-kali
ia tahu kau akan pergi

ketika kau buka pintu
dan melangkah ke beranda
mata jam dinding itu
menatap lekat tengkukmu
ia mengasihi denyut nadimu

terdengar bunyi pagar dikunci
mendadak jam dinding itu
berhenti menghitung waktu
yang meleleh di lantai

tak jadi pergi
kau termangu
menatap jam dinding
yang berdetik-detik
seirama debar hatimu


1: Apa tema utama puisi "Jam Dinding"?
Jawaban: Tema utama puisi "Jam Dinding" adalah perpisahan dan kehilangan.

2: Apa simbolisme jam dinding dalam puisi ini?
Jawaban: Jam dinding dalam puisi ini merupakan simbol waktu yang terus berjalan dan tidak dapat dihentikan, serta menggambarkan perpisahan yang tidak dapat dihindari.

3: Apa makna "mata jam dinding itu menatap lekat tengkukmu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan perhatian dan pengawasan yang ketat dari jam dinding terhadap sang aku, seolah-olah jam dinding tersebut menyadari bahwa sang aku akan segera pergi.

4: Apa makna "bunyi pagar dikunci mendadak jam dinding itu berhenti menghitung waktu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan peristiwa yang tidak terduga, yaitu sang aku tidak jadi pergi, dan jam dinding tersebut seolah-olah berhenti menghitung waktu.

5: Apa makna "kau termangu menatap jam dinding yang berdetik-detik seirama debar hatimu"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan sang aku yang terdiam dan menatap jam dinding, seolah-olah merasakan kesadaran dan keinsafan tentang perpisahan yang tidak dapat dihindari, dan detak jantungnya seirama dengan detak jam dinding.


6: Apa peran "halusinasi" dalam puisi ini?
Jawaban: Halusinasi dalam puisi ini menggambarkan keadaan sang aku yang sedang mengalami kebingungan dan kekacauan pikiran karena perpisahan yang akan terjadi.

7: Bagaimana pengarang menggunakan imaji dalam puisi ini?
Jawaban: Pengarang menggunakan imaji visual seperti "jam dinding", "mata jam dinding", dan "pagar dikunci" untuk menggambarkan keadaan dan emosi sang aku.

8: Apa makna "waktu yang meleleh di lantai"?
Jawaban: Kalimat ini menggambarkan waktu yang terus berjalan dan tidak dapat dihentikan, serta menggambarkan perpisahan yang tidak dapat dihindari.

9: Bagaimana puisi ini menggambarkan emosi sang aku?
Jawaban: Puisi ini menggambarkan emosi sang aku yang sedang mengalami kesedihan, kehilangan, dan kebingungan karena perpisahan yang akan terjadi.

10: Apa pesan moral yang dapat diambil dari puisi ini?
Jawaban: Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan menghargai orang-orang yang kita cintai, karena perpisahan dapat terjadi kapan saja dan tidak dapat dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Debat sebagai bagian negosiasi

Negosiasi adalah peoses menyelesaikan masalah dari beberapa pihak yang sedang bersengketa. Dalam sengketa itu, setiap pihak menyampaikan pan...