Minggu, 12 Januari 2025

Bedah Puisi "Hening" karya Ni Luh Putu Mahaputri.

karya Ni Luh Putu Mahaputri

1. Apa menariknya puisi "Hening" ini?
Puisi "Hening" menarik karena kata-katanya yang ringkas dan padat. Selain itu, puisi ini mampu menjawab kebingungan kita terhadap cahaya. Puisi ini menguatkan kita kembali pada peran cahaya di dunia ini. Kita bisa lihat bait pertama, "tutup mataku dengan cahaya-Mu/bila gelap dimana aku berhenti". Kutipan ini sangat menegaskan bahwa cayaha bisa membuat silau dan kita akan menutup mata karenanya. 

2. Apa keinginan penulis terhadap Tuhan dalam kata "-Mu" pada puisi ini?
Pada puisi ini, penulis menaruh harapan-harapan yang dituangkan pada kata-kata, seperti pada baris berikut.
/datanglah
bila kupanggil dari ruang/
Dari kutipan ini, penulis berharap kehadiran Tuhan saat 'aku' merasa gigil, letih dan terpenjara oleh perasaannya.
/tidurkan aku dalam hangat ruang-Mu/
Dari kutipan ini, penulis meminta Tuhan membuai dirinya dalam rupa cayaha bulan dan bintang. 
/besarkanku dalam pelita-Mu/
Pada kutipan ini, penulis berharap dibesarkan, tentunya bukan dibesarkan dari segi bentuk uang semakin gemuk. Ini adalah kata yang bermakna membesarkan perasaannya karena pada kata-kata sebelumnya, penulis mengungkap perasaan. Jadi, yang dibesarkan adalah hati penulis setelah mendapatkan penerangan Tuhan.

3. Apa aksen/penekanan yang diungkap pada puisi ini?
Puisi "Hening" menekankan pada posisi Tuhan bagi penulis. Yang ditekankan adalah Tuhan sebagai penentu kegelapan dan juga penerangan dalam kehidupan. Ini tergambar pada bait 3 bahwa Tuhan bisa menidurkan seseorang daripada membuat seseorang terpuruk dalam kehampaan. 

4. Suasana apa yang tergambar dari puisi ini?
Suasana yang tergambar pada puisi ini adalah suasana keheningan. Keheningan diganbarkan dengan adanya seseorang/penulis yang sedang duduk menahan rasa. Penulis duduk dengan keheningan jiwanya dengan posisi matanya yang tertutup. 
5. Apa yang menginspirasi penciptaan puisi ini?
Kalau soal inspirasi, mungkin kita perlu bertanya kepada penulisnya langsung. Namun, kalau saya melihat dari untaian kata-kata yang dibuat, "Hening" ini diinspirasi oleh adanya kebiasaan penulis dalam bermeditasi dan menggunakan cahaya sebagai titik diamnya. Cahaya melambangkan Tuhan dihadirkan dari harapan-harapan penulis kepada cahaya.
6. Siapa yang membuat penulis menyadari arti cahaya sebagai perwujudan Tuhan?
Kesadaran penulis tentang adanya Tuhan di sisinya tentu didasari oleh pergaulan penulis dengan pemeluh teguh, dlaam situasi ini adalah orang-orang yang mencari keheningan. Jadi yang menyadarkan penulis sebagai perwujudan Tuhan adalah rekan-rekan yang sama-sama mencari keheningan lewat memejamkan mata.
7. Dimana penulis duduk dan meminta Tuhan datang?
Ini adalah tempat yang dalam bayangan saya sebuah tempat yang penuh cahaya tetapi dengan memejamkan mata, penulis dapat menemukan cahaya yang lebih hangat dan mampu membesarkan dirinya. Sebuah ruang yang digambarkan menurut saya hukanlah ruang yang sesungguhnya dalam definisi kamus besar bahasa Indonesia, melainkan ruang tempat beristirahatnya keletihan hidupnya. 
8. Mengapa judul yang dipilih hanya kata "Hening"? Sementara kata itu tidak ada pada baris-baris puisinya?
Kata "Hening" dipilih sebagai tujuan penulis memanggil Tuhan/cahaya. Juga sebagai suasana dari peristiwa duduknya seseorang dengan memenjarakan rasanya. Walaupun tidak ada kata hening pada baris-baris puisinya, tetapi keheningan itu dimunculkan dengan menutup mata.
9. Mengapa penulis mencantumkan tahun 2001 pada puisinya? 
Tahun penulisan puisi bisa menjadi pengingat sebuah peristiwa terjadi pada sebuah karya. Tahun 2001 mungkin tidak begitu penting bagi sebagaian orang, tetapi saya meyakini tahun 2001 adalah tahun yang sangat terkenang bagi penulis. Kalau dilihat peristiwa penting yang terjadi tahun itu salah satunya adalah Gus Dur atau Abdurrahman Wahid yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatan presiden pada 23 Juli 2001, setelah ia mengeluarkan maklumat untuk membubarkan legislatif Indonesia dan membekukan Partai Golongan Karya (Partai Golkar). Kita mengetahui bahwa Gus Dur adalah sosok religius yang dihirmati oleh kalangan umat Islam. Beliau tahu benar bagaimana Tuhan memberi kegelapan dan pelita dalam kehidupan ini. Ketiga dengan ikhlas Gus Dur menerima permakzulan itu, disitulah puisi "Hening" benar-benar menggambarkan hati seseorang yang dibesarkan walaupun dalam gigil dan letih.
10. Bagaimana puisi "Hening" ini memunculkan makna-makna yang bermanfaat bagi pembaca?
Puisi ini dibuat dengan kata-kata konkret, yang aederhana dan mudah dimengerti, tetapi dapat memberi makna-makna yang mendalam, seperti perlunya manusia menyadari keberadaan Tuhan sebagai sumber penerangan manakala merasa letih dalam kehidupan ini. Dengan puisi ini, pembaca juga dapat memaknai bahwa setiap manusia perlu hening sejenak dalam menghadapi masalah perasaannya. 

11. Bagaimana penyair memunculkan keindahan visual pada puisi ini?
Penyair menuangkan kata-kata indah untuk memvisualisasikan ide-idenya. Sebagai contoh, baris "bawa aku pada ayunan rembulan" menunjukkan visualisasi bahwa bulan datang dan pergi (berayun) dan memberi cahaya kepada penulis. Contoh lainnya,  "ditimang kehampaan yang penuh" menunjukkan keindahan visualisasi bahwa penulis sedang dibawa dan diayunkan dalam keadaan hampa. Jadi dengan pemilihan kata-kata tersebut. Pembaca akan mendapat keindahan visualisasi yang dialami penyair dalam bentuk kata-kata pendeskripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Debat sebagai bagian negosiasi

Negosiasi adalah peoses menyelesaikan masalah dari beberapa pihak yang sedang bersengketa. Dalam sengketa itu, setiap pihak menyampaikan pan...