Sabtu, 12 Juni 2021

PADANG KARMA_Putri Suastini Koster

 PADANG KARMA (Pintu bagi yang teraniaya)

Putri Suastini Koster



Pada Sang Durga ia bawa bokor tembaga,

darah amarah

Air suci dari ketujuh sendang,

dan kembang tujuh rupa dari ketujuh rasa tuba,

ia taburi dengan dendam berwarna jelaga


Ø  Ibu Ratu Alam Barzakh, lihatlah hatiku yang memar!

Mereka menggodamnya tiada henti

Racun yang menetes-netes dari mulut,

mereka cipratkan ke ulu hati

Belati di mata ditancapkan bersama angkara

dan kemurnianku diceburkan dalam sumur pengkhianatan


Telah kupinta maaf untuk yang bukan salahku

Kupinta ampun untuk yang bukan lakuku

Kujumpai wajah-wajah kaku mengeras,

bibir-bibir mencibir, mata terbakar bara

terbakar bara!

Udara terhenti

Sakit ini serasa abadi


Ibu Ratu Alam Barzakh, Penguasa kegelapan, Dewi Durga

Bukalah pintu ke padang-padang pembalasan

Kedangkan tanganmu, beri aku jalan, juga kekuatan

sebab kuputuskan : harus ditumpas setiap keangkuhan!


Ia gerai rambut di hadapan Sang Durga

Bunga tujuh rupa warna jelaga

ditaburkan dalam tari puja yang liar menghentak

Saatnya darah dalam bokor ia siramkan ke kepala

keramas di malam buta, mendesak Durga mengabulkan pinta

Bumi berdebum berdentam-dentam

Penguasa Kegelapan muncul dengan sisa tangis di mata

Ia tembangkan lagu kematian

alunan rintih yang dibencinya,

tapi harus ia nyanyikan dalam tarikan napas panjang


Ø  Anakku, kelam hatimu seperti kegelapan tahtaku

      Aku membaui anyir darah di sekelilingmu

      Aku saksikan bercak luka di hatimu

      Aku dengar erang raungmu :

dirusak ganti merusak,

ditindas ganti menindas,

dipanggang ganti memanggang!

Betapa tungku perapianku berkobar seketika

ia tahu, hanya api mampu meleburkan segala

Takkah kau rasakan, betapa menyakitkan mengabulkan doa?

Doa yang dilandasi amarah dan dengki

Doa-doa gelap yang tertuju lurus hanya ke tahtaku

     

Akulah Durga, penguasa kegelapan, pemilik tungku peleburan

Bukan mauku mencelakai musuhmu, tapi hatimu sendiri yang kelam

Menaburlah sesukamu, asal jangan kausesali tuaianmu!

Pembalasan! Pembalasan!

Pembalasan menjerumuskan manusia dalam putaran karma

Tapi jika tak terbelokkan hasrat kesumatmu,

akan kubuka pintu-pintu ke padang pembalasan

Aku di sini, menggigil di depan bokor sesaji


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belak...