Kamis, 16 Januari 2025

Analisis Puisi Berkebun Dalam Rumah karya Made Odnyana Ole



Puisi ini diapresiasi oleh I Putu Andika Arsada dan Kadek Demas Putra Sutawan
1. Apa makna terkandung dalam puisi “Berkebun di dalam rumah”?
Puisi “Berkebun di dalam rumah” ini menyajikan metafora yang kaya untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia, terutama tentang hubungan antar manusia, perjalanan hidup, dan penemuan diri.

2. Apa yang membuat Anda tertarik dengan puisi ini?
Puisi “Berkebun di dalam rumah” adalah karya yang kaya dengan simbolisme dan makna mendalam. Metafora yang kreatif, penggunaan pohon, api, udara, dan air sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia sangatlah unik dan menarik untuk dibaca oleh saya.

3. Sejak kapan kamu mulai suka pada puisi yang dibuat oleh Made Adnyana Ole?
Baik menurut puisi Made Adnyana Ole memiliki daya tarik yang kuat karena metafora yang unik dan penggunaan diksi yang tajam. Ia mampu menyampaikan makna penuh makna seperti dalam puisi “Berkebun di dalam rumah” yang aku unggah.

4. Apa kata Yang ada dalam puisi tersebut yang membuat Anda tertarik pada puisi tersebut?
Yang membuat saya tertarik pada puisi tersebut adalah pemilihan kata yang cukup unik. Contohnya

A. "Aku menanam pohon api di kedinginan"
Menanam pohon api di kedinginan. Kata-kata ini memerlukan penafsiran yang mendalam karena adanya ironi antara "api" Dan "kedinginan" sehingga menjadi menarik dan menantang untuk Dibedah maknanya. 

B. "Dari biji buah yang baru muncul di sisi dahi".
Gambar ini sangat puitis karena menggambarkan buah dari karya atau pemikiran yang muncul dari kedalaman dan sangat dekat dengan pribadi.

C. "Aku mencium dahimu dan merasakan garam."
Frasa-frasa ini memberikan kesan pengalaman intim yang sangat emosional dengan “garam” yang merupakan rasa yang alami dan jujur.

D. "Aku sedang panen saat perayaan!"
Ada kegembiraan di balik kata ini, ini menandakan kemajuan yang besar mengenai sesuatu yang sepele pada awalnya.

E. "Kau menanam pohon terbang di udara."
Metafora ini absurd sampai batas tertentu tetapi menyampaikan gagasan tentang harapan atau usaha yang tidak terlihat.

5. Sejak kapan kamu mulai menyukai karya karya puisi yang dibuat oleh made adnyana ole dan kenapa kamu suka?
Saya mulai menyukai karya beliau sejak saya masih menginjak SMA, bagi saya puisi" Yang dibuat beliau itu memiliki makna yang mendalam pada setiap kata yang dibuatnya dan memiliki pesan moral yang begitu penting bagi saya selain itu pemilihan katanya itu menarik sehingga orang-orang yang membaca puisinya tidak akan bosan.

6. Apa pesan utama yang ingin disampaikan dalam puisi ini?
Pesan utama puisi ini adalah tentang perjuangan, keintiman emosional, dan penerimaan atas pengalaman hidup yang penuh dengan rasa—baik itu manis, asam, pahit, atau asin. Penulis juga menekankan pentingnya mensyukuri hal-hal kecil dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk bertahan.

7. Menurut kamu Bagaimana kata konkret seperti "api," "air," dan "mata" membantu memperkuat makna yang terkandung dalam puisi?
Contoh Kata konkret yang disebutkan tadi bisa bermakna menguatkan kata yang ada contohnya seperti. 

(Api)menggambarkan semangat atau rasa yang membara di tengah tantangan.

(Air)melambangkan emosi, kehidupan, dan ketenangan yang mengalir meskipun ada rintangan.

(Mata)mewakili pandangan atau pengalaman yang memberikan makna dalam kehidupan, terutama saat melihat atau merasakan kesulitan.
Dengan menggunakan kata konkret ini, puisi menjadi lebih kaya dan mendalam secara makna.

8. Apa sih maksud dari kalimat "Kau tanam pohon udara di udara"?
Jadi Kalimat ini menggambarkan sesuatu yang abstrak atau sulit diwujudkan, seperti harapan, mimpi, atau usaha yang tidak berwujud nyata. Ini bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan sesuatu dari ketiadaan.

9. Bagaimana puisi ini menggambarkan hubungan antar manusia?
Puisi ini menggambarkan hubungan yang penuh kasih sayang, saling mendukung, dan saling memahami. Hal ini terlihat dari tindakan seperti mengecup kening, meminum sari kehidupan, hingga mengusap urat nadi. Semua tindakan ini menunjukkan keintiman dan empati yang dalam antara narator dan tokoh "kau."

10. Menurut kamu Apa tujuan penulis menggunakan pengulangan frasa seperti "Aku menanam pohon..." di beberapa bagian puisi? 
Menurut saya Pengulangan digunakan untuk menegaskan tema utama tentang usaha dan perjuangan manusia. Selain itu, pengulangan menciptakan ritme puitis yang membuat puisi terasa terstruktur dan memperkuat emosi pembaca.

11. Mengapa rasa seperti asin, asam, pahit, dan pedas digunakan dalam puisi ini? Apa kaitannya dengan gaya penulisan metaforis?
Rasa-rasa ini digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan berbagai pengalaman hidup manusia—baik suka maupun duka. Gaya penulisan metaforis ini memungkinkan pembaca memahami emosi yang kompleks melalui perumpamaan yang dapat dirasakan secara indrawi.

12. Dalam pandangan kamu apakah simbol "buah" dalam puisi ini lebih mencerminkan hasil kerja keras atau pengalaman hidup? Jelaskan pendapat kamu.
Menurut saya Simbol "buah" lebih mencerminkan hasil kerja keras karena dalam puisi, buah adalah hasil dari pohon yang ditanam dengan penuh usaha. Namun, buah juga dapat mewakili pengalaman hidup yang dikumpulkan dari berbagai rasa dan peristiwa.

Minggu, 12 Januari 2025

Bedah Puisi "Hening" karya Ni Luh Putu Mahaputri.

karya Ni Luh Putu Mahaputri

1. Apa menariknya puisi "Hening" ini?
Puisi "Hening" menarik karena kata-katanya yang ringkas dan padat. Selain itu, puisi ini mampu menjawab kebingungan kita terhadap cahaya. Puisi ini menguatkan kita kembali pada peran cahaya di dunia ini. Kita bisa lihat bait pertama, "tutup mataku dengan cahaya-Mu/bila gelap dimana aku berhenti". Kutipan ini sangat menegaskan bahwa cayaha bisa membuat silau dan kita akan menutup mata karenanya. 

2. Apa keinginan penulis terhadap Tuhan dalam kata "-Mu" pada puisi ini?
Pada puisi ini, penulis menaruh harapan-harapan yang dituangkan pada kata-kata, seperti pada baris berikut.
/datanglah
bila kupanggil dari ruang/
Dari kutipan ini, penulis berharap kehadiran Tuhan saat 'aku' merasa gigil, letih dan terpenjara oleh perasaannya.
/tidurkan aku dalam hangat ruang-Mu/
Dari kutipan ini, penulis meminta Tuhan membuai dirinya dalam rupa cayaha bulan dan bintang. 
/besarkanku dalam pelita-Mu/
Pada kutipan ini, penulis berharap dibesarkan, tentunya bukan dibesarkan dari segi bentuk uang semakin gemuk. Ini adalah kata yang bermakna membesarkan perasaannya karena pada kata-kata sebelumnya, penulis mengungkap perasaan. Jadi, yang dibesarkan adalah hati penulis setelah mendapatkan penerangan Tuhan.

3. Apa aksen/penekanan yang diungkap pada puisi ini?
Puisi "Hening" menekankan pada posisi Tuhan bagi penulis. Yang ditekankan adalah Tuhan sebagai penentu kegelapan dan juga penerangan dalam kehidupan. Ini tergambar pada bait 3 bahwa Tuhan bisa menidurkan seseorang daripada membuat seseorang terpuruk dalam kehampaan. 

4. Suasana apa yang tergambar dari puisi ini?
Suasana yang tergambar pada puisi ini adalah suasana keheningan. Keheningan diganbarkan dengan adanya seseorang/penulis yang sedang duduk menahan rasa. Penulis duduk dengan keheningan jiwanya dengan posisi matanya yang tertutup. 
5. Apa yang menginspirasi penciptaan puisi ini?
Kalau soal inspirasi, mungkin kita perlu bertanya kepada penulisnya langsung. Namun, kalau saya melihat dari untaian kata-kata yang dibuat, "Hening" ini diinspirasi oleh adanya kebiasaan penulis dalam bermeditasi dan menggunakan cahaya sebagai titik diamnya. Cahaya melambangkan Tuhan dihadirkan dari harapan-harapan penulis kepada cahaya.
6. Siapa yang membuat penulis menyadari arti cahaya sebagai perwujudan Tuhan?
Kesadaran penulis tentang adanya Tuhan di sisinya tentu didasari oleh pergaulan penulis dengan pemeluh teguh, dlaam situasi ini adalah orang-orang yang mencari keheningan. Jadi yang menyadarkan penulis sebagai perwujudan Tuhan adalah rekan-rekan yang sama-sama mencari keheningan lewat memejamkan mata.
7. Dimana penulis duduk dan meminta Tuhan datang?
Ini adalah tempat yang dalam bayangan saya sebuah tempat yang penuh cahaya tetapi dengan memejamkan mata, penulis dapat menemukan cahaya yang lebih hangat dan mampu membesarkan dirinya. Sebuah ruang yang digambarkan menurut saya hukanlah ruang yang sesungguhnya dalam definisi kamus besar bahasa Indonesia, melainkan ruang tempat beristirahatnya keletihan hidupnya. 
8. Mengapa judul yang dipilih hanya kata "Hening"? Sementara kata itu tidak ada pada baris-baris puisinya?
Kata "Hening" dipilih sebagai tujuan penulis memanggil Tuhan/cahaya. Juga sebagai suasana dari peristiwa duduknya seseorang dengan memenjarakan rasanya. Walaupun tidak ada kata hening pada baris-baris puisinya, tetapi keheningan itu dimunculkan dengan menutup mata.
9. Mengapa penulis mencantumkan tahun 2001 pada puisinya? 
Tahun penulisan puisi bisa menjadi pengingat sebuah peristiwa terjadi pada sebuah karya. Tahun 2001 mungkin tidak begitu penting bagi sebagaian orang, tetapi saya meyakini tahun 2001 adalah tahun yang sangat terkenang bagi penulis. Kalau dilihat peristiwa penting yang terjadi tahun itu salah satunya adalah Gus Dur atau Abdurrahman Wahid yang dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatan presiden pada 23 Juli 2001, setelah ia mengeluarkan maklumat untuk membubarkan legislatif Indonesia dan membekukan Partai Golongan Karya (Partai Golkar). Kita mengetahui bahwa Gus Dur adalah sosok religius yang dihirmati oleh kalangan umat Islam. Beliau tahu benar bagaimana Tuhan memberi kegelapan dan pelita dalam kehidupan ini. Ketiga dengan ikhlas Gus Dur menerima permakzulan itu, disitulah puisi "Hening" benar-benar menggambarkan hati seseorang yang dibesarkan walaupun dalam gigil dan letih.
10. Bagaimana puisi "Hening" ini memunculkan makna-makna yang bermanfaat bagi pembaca?
Puisi ini dibuat dengan kata-kata konkret, yang aederhana dan mudah dimengerti, tetapi dapat memberi makna-makna yang mendalam, seperti perlunya manusia menyadari keberadaan Tuhan sebagai sumber penerangan manakala merasa letih dalam kehidupan ini. Dengan puisi ini, pembaca juga dapat memaknai bahwa setiap manusia perlu hening sejenak dalam menghadapi masalah perasaannya. 

11. Bagaimana penyair memunculkan keindahan visual pada puisi ini?
Penyair menuangkan kata-kata indah untuk memvisualisasikan ide-idenya. Sebagai contoh, baris "bawa aku pada ayunan rembulan" menunjukkan visualisasi bahwa bulan datang dan pergi (berayun) dan memberi cahaya kepada penulis. Contoh lainnya,  "ditimang kehampaan yang penuh" menunjukkan keindahan visualisasi bahwa penulis sedang dibawa dan diayunkan dalam keadaan hampa. Jadi dengan pemilihan kata-kata tersebut. Pembaca akan mendapat keindahan visualisasi yang dialami penyair dalam bentuk kata-kata pendeskripsi.

Selasa, 07 Januari 2025

Catatanku

Singaraja, 7 Januari 2024, udara sejuk. Perut saya kembung sudah beberapa hari, bahkan sudah bertahun-tahun lamanya. Setiap sebelum dan sesudah menstruasi, saya akan merasakan perut kembung ini. Tuhan, terima kasih, Engkau telah memberi rasa sakit kepada hamba, semoga roh saya memahami maksud-Mu, Tuhan.

Rabu, 11 Desember 2024

Soal Refleksi

Untuk memperbaiki nilai Bahasa Indonesia, jawablah pertanyaan berikut dengan jujur!

Topik 1: Peduli (Empati)
1. Apakah Anda mendengarkan teman yang sedang presentasi?
2. Bagaimana Anda menanggapi teman yang sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas Bahasa Indonesia?
3. Apakah Anda membantu teman yang membutuhkan pertolongan saat mengerjakan tugas Bahasa Indonesia? Coba berikan contohnya!

Topik 2: Penuh Tanggung Jawab
1. Apakah Anda menyelesaikan tugas-tugas sekolah tepat waktu?
2. Bagaimana Anda menanggapi kesalahan yang Anda lakukan setelah tugas-tugas dibagikan oleh guru?
3. Apakah Anda bertanggung jawab atas nilai yang diperoleh oleh kelompok Anda? Coba berikan contohnya!

Topik 3: Percaya Diri
1. Apakah Anda berani mengemukakan pendapat di kelas?
2. Bagaimana Anda menanggapi kritik dari orang lain?
3. Apakah Anda percaya diri dalam melakukan kegiatan baru yang diminta oleh guru bahasa Indonesia? Coba berikan contohnya!

Topik 4: Peduli Sosial
1. Apakah Anda membantu orang lain yang membutuhkan di sekitar Anda?
2. Bagaimana Anda menanggapi permasalahan sosial di masyarakat?
3. Apakah Anda aktif dalam kegiatan sosial? Coba berikan contohnya!

Topik 5: Beriman/ Berakhlak Mulia
1. Apakah Anda menjalankan ibadah sesuai dengan agama Anda?
2. Bagaimana Anda menanggapi perbedaan agama dan kepercayaan?
3. Apakah Anda berperilaku baik terhadap orang lain? Coba berikan contohnya!

Topik 6: Pertanyaan Tambahan
1. Apa yang membuat Anda merasa bangga dengan diri sendiri?
2. Bagaimana Anda mengatasi kesulitan belajar Bahasa Indonesia?
3. Apa yang Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas diri? 

Kerjakan tugas ini di kertas lampiran (lalu foto dan kirim melalui japri) atau sampaikan secara lisan melalui video dan unggah di youtube (kirim link youtube melalui japri). Cara Anda menjawab dan contoh yang sesuai dengan pelajaran Bahasa Indonesia, menentukan nilai tambah diri Anda!
Ingat tuliskan/sampaikan identitas Nama, kelas, dan nomor absen! 
Tugas ini ibu tunggu paling lambat hari Minggu, 15 Desember 2024 pkl. 23.59 Wita

Catatan:
Jika Nilai Anda
0-20: kerjakan topik 1, 2, 3, 4, 5 dan topik tambahan.
20,1 - 40: kerjakan topik 1, 2, 3, 4, 5
40,1 - 60: kerjakan topik 1, 2, 3, 4
60,1 - 79,99 : kerjakan topik 1, 2, 3.
80 - 100: sering-seringlah bantu orangtua di rumah. 

Sudah mengerjakan tugas
X DKV 1
1. Lestari
2. Putrini
3. Gita Widya
4. Kirani Fani
5. Wahyu Ariska
6. Dika Saputra
7. Anand Arjun
Regita
Farah Ajimah
Zahra Eliana Putri
Samuel
Seila
Suryanata
Sintya
Sasta
Km surya paramita
Isna
Lisa


X DKV 2
1. Mirayani
2. Aisyah
3. Wahyu Ananta
Sidda Dante
Putri safira
Aprini
Kd Dika
Ratna sari
Mangku Pastika
Panji Mas
Apriani
Amellia
Damar
Dw Gd Maha Wisnawa
Awanda
Mangku
Putra Darma yoga
Gladys
Trisna Ayu
Berlyana
Krisna
Azizah


XI TITL 1
Hendrik
Windu ardana
Restu Wibawa
Komang Teguh
Arya Setiawan
Riski Aditya
Arya Suta
Sukra Widiarta
Wira Santosa
Pande Kd putra dana
Kt sumertayasa
Mahesa Putra
Teguh Indradinata
Tyo


X TM
Indra aditya
Andika Arsada
Yoga Ardi Ananta
Demas
Subawa
Khairul anam
Dewa gd arcana
Kd Suta


Xi TITL 2
Mirah
Wahyu Putra
Kadek Bayu Dwi Santika
Ananta wijaya
Sudarmayasa
Putu arista S
Surya Junaidi
Juli dharma Wiguna
Andre
Pradnyana Wiguna
Ratanca
Krisna Wiguna
Putu Adi Prakasa
Gede Jaya Wijaya
Thomas Hidayat
Kd Raditya
Km Widi Tri Amerta
M Reza F
Pradivta Darma p
Kd swadarma
Km dani
Hestya

Senin, 12 Februari 2024

Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belakangan muncul sebagai pertunjukan tersendiri, terpisah dari kesenian topeng. Inilah penyebab bondres muncul sebagai seni lawak khas Bali atau yang lebih dikenal dengan babondresan.
Bondres kebanyakan dipakai sebagai media penyuluhan yang lebih bersifat edukatif . Hal ini diyakini karena dengan penyampaian melalui media lawak atau banyolan ini, pesan-pesan yang ingin disampaikan akan lebih dapat diterima oleh masyarakat.
Dalam babondresan, penonton akan disuguhi sebuah alur cerita, tetapi alur ini hanya sebagai pegangan saja karena yang lebih ditonjolkan adalah lawakan atau banyolan para seniman babondresan yang terselip pesan-pesan yang ingin disampaikan. Ditambah penggunaan bahasa yang lebih familiar (memasyarakat) , sehingga masyarakat lebih mudah untuk memahami , dan inilah yang membuat Bondres lebih mendapatkan tempat di hati masyarakat sehingga  pesannya pun tersampaikan.
Bondres sendiri berasal dari kata berbahasa Bali , yakni Abnyol yang artinya lucu.


Naskah Bondres
Wenten ketuturan satua ring duri negari. Wenten raje sane medue istri satus diri kewale durung wenten pianak. Sapunapi unteng ceritanyane, durus saksiang.....


Anak Agung: Duh, rabin tiang sane nomor 100. Engken ayu adi sing memanak? Sebilang wai, Bli sube nongosin ayu. Sedine dine Bli sube mace puisi pang ayu nau raris ngudaang memanak. Dadi hati ayu ngambulin Bli....Ne sube hari kesekian Bli nongosin ayu...

Ayu: Paduka, ampurayang tiang. Tiang sampun nunas ring ida bhatara. Paduka, sampun ngajeng sareng tiang. Tiang sampun ngajeng sarwi  ajengan berbagai resep dari berbagai alam. 

Anak Agung: Sing nyambung nyai! (Marah)

Ayu: ampun, Paduka. Napi sambung malih? Dari menu pembuka, hidangan utama, dan penutup, sami sampun kasajiang. Napi malih aturang titiang?

Anak agung: lengeh nyai! (Tambah marah)

Ayu: Paduka, ten wenten menu makanan sane oongan. Niki ajengan baru, napi mawinan lengeh?

Anak Agung: Suud nyai! Suud ngomong! Bli lakar ngalih kurnan buin ane duegan.

Selasa, 26 Desember 2023

lumayan

Sistem Dokumentasi Digital= 
Sistem Dokumentasi Terpusat=Sidokter
Pengelolaan Data Terpusat: 

Sistem Informasi kepegawaian : Sigawai
Sistem Informasi Data Sarana & Prasarana: Sidasarana
Sistem Informasi Kurikulum : Sikulum
Sistem Informasi Lulusan: Silusan
Sistem informasi Peserta Didik: Sitadik
Sistem Informasi HIM: Sihim

Sistem  Data Digital (Sidadi) SMK Negeri 3 Singaraja

Sistem Informasi Tenaga Pendidik dan kependidikan : Sigawai
Sistem Informasi Data Sarana & Prasarana: Sirana
Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum  : Sicabari
Sistem Informasi Lulusan: Silulu
Sistem informasi Peserta Didik: Sipesdik
Sistem Informasi hubungan industri, masyarakat dan dunia kerja: Sihimda


Sistem  Data Digital (Sidadi) SMK Negeri 3 Singaraja

Sistem Informasi Tenaga Pendidik dan kependidikan : Sigawai
Sistem Informasi Data Sarana & Prasarana: Sirana
Sistem Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum  : Sicabari
Sistem Informasi Lulusan: Silulu
Sistem informasi Peserta Didik: Sipesdik
Sistem Informasi hubungan industri, masyarakat dan dunia kerja: Sihimda


Jumat, 01 Desember 2023

mc workshop

Yang terhormat Kepala SMK Negeri 3 Singaraja, Ibu Nyoman Nilon, S. Pd. M. Pd.

Yang kami hormati Waka Kurikulum,  Bapak Kadek Sukiyasa, S. Pd. , M. Pd.
Yang kami hormati Waka Sarpras, Bapak Alit Putra Mahardana, ST. , M. Pd.
Yang kami hormati Waka Kesiswaan, Bapak Ida Bagus Alit Sugiharta, S. Pd.
Yang kami hormati Waka HIM, I Wayan Cawi, S. Pd., M. Pd.
Yang kami hormati para tamu undangan
dan
Seluruh peserta workshop yang berbahagia. 

 Om awignam astu namo sidham
Om Suastiastu....

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera 
Shalom
Rahayu
Salam dan  bahagia.....

Dengan mengucapkan syukur, mari kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita  sehingga sampai detik ini kita dalam keadaan bahagia. Atas anugerah tersebut kita bisa berkumpul bersama-sama dan dapat mengikuti  Workshop rivew Kurikulum dari tanggal 18-20 Juli 2024.


Selanjutnya atas nama panitia, kami menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya kepada hadirin, yang dengan penuh semangat menghadiri workshop ini sekaligus berpastisipasi secara aktif dalam diskusi mendalami kurikulum.

Hadirin yang berbahagia, adapun rangkaian agenda workshop hari ini adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan
2. Sambutan Ketua Panitia
    Sambutan undangan.....
3. Sambutan Kepala SMK Negeri 3 Singaraja 
4. Pelaksanaan workshop sejak hari ini hingga tanggal.....
5. Penutupan  Workshop 

Untuk efektivitas kegiatan, mari kita buka kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Profil Pelajar Pancasila, dan dilanjutkan doa bersama. Untuk itu, hadirin dimohon berdiri.....

Petugas, kami persilakan....

Hadirin dipersilakan duduk kembali.

Acara selanjutnya adalah sambutan dari Ketua Panitia, untuk itu Ketua Panitia dipersilakan menyampaikan sambutan.

Berikutnya adalah sambutan dari kepala.....

Untuk membuka acara ini secara resmi, kami persilakan Kepala SMK Negeri 3 Singaraja untuk terlebih dahulu memberi sambutan dan melakukan seremonial pembukaan. Untuk itu, kami silakan kepada ibu untuk memberi sambutan.

Demikianlah pembukaan workshop ini. Terima kasih kepada para undangan yang telah meluangkan waktu hadir pada kesempatan ini. Jika masih ada waktu, kami sangat berharap Bapak/Ibu undangan untuk tetap dalam acara ini. Jika ada kegiatan yang harus diikuti selanjutnya di tempat lain, kami perkenankan Bapak/Ibu meninggalkan kegiatan ini dengan ucapan terima kasih karena telah  mendukung acara ini. Dengan penuh rasa hormat, kami persilakan....

Bapak/Ibu yang selalu berbahagia,
Untuk memanfaatkan waktu dengan efektif, mari kita mulai workshop, kami silakan Bapak/Ibu narasumber untuk berada pada tempat yang kami sediakan. 
Baiklah Bapak/Ibu, terasa mengganjal di pikiran kita bilamana kita tidak mengenal guru kita, untuk itu, kami perkenalkan narasumber kita pada hari ini......

Kamis, 23 November 2023

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang terencana dalam penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Strategi pembelajaran merujuk pada perencanaan yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman serta pencapaian siswa. Strategi pembelajaran dapat mencakup berbagai teknik, aktivitas, dan pendekatan yang dirancang untuk membantu siswa belajar secara efektif.

Berikut adalah beberapa jenis strategi pembelajaran menurut beberapa ahli:

Strategi Pembelajaran Kolaboratif, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, adalah strategi pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah yang autentik dan menggunakan pemecahan masalah untuk memperoleh pemahaman konsep.
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, adalah strategi di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah, kerjasama tim, dan penerapan pengetahuan.
Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa terlibat dalam diskusi kelompok yang terfokus untuk memperdalam pemahaman dan membangun pengetahuan.
Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri, yaitu strategi di mana siswa mengembangkan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban melalui eksplorasi mandiri.
Strategi Pembelajaran Berbasis Simulasi, merupakan strategi di mana siswa terlibat dalam pengalaman simulasi yang menggambarkan situasi atau konsep tertentu.
Strategi Pembelajaran Berbasis Pengalaman, yaitu strategi di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung dan refleksi terhadap pengalaman tersebut.

Strategi-strategi pembelajaran yang diuraikan di atas dapat diterapkan dalam kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, sehingga strategi-strategi yang mendorong partisipasi aktif, kolaborasi, dan pemecahan masalah sangat sesuai dengan pendekatan ini. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan strategi-strategi tersebut dalam konteks kurikulum merdeka:

Strategi Pembelajaran Kolaboratif: Dalam kurikulum merdeka, siswa didorong untuk bekerja sama dalam kelompok kecil. Strategi pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa untuk saling berinteraksi, berbagi ide, dan mencapai tujuan pembelajaran bersama. Melalui kolaborasi, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan pemecahan masalah, dan memperdalam pemahaman konsep.
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah: Kurikulum merdeka mendorong siswa untuk menghadapi masalah autentik. Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah, siswa akan terlibat dalam pemecahan masalah yang membutuhkan pemikiran kritis, analisis, dan penerapan konsep yang dipelajari. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka.
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek: Dalam kurikulum merdeka, siswa diajak untuk terlibat dalam proyek nyata. Strategi pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks yang relevan dan bermakna. Dalam proyek tersebut, siswa akan bekerja dalam tim, berkolaborasi, dan menghadapi tantangan yang menggugah kreativitas dan pemikiran kritis mereka.
Strategi Pembelajaran Berbasis Diskusi: Diskusi kelompok merupakan salah satu cara efektif untuk memperdalam pemahaman dan membangun pengetahuan. Dalam kurikulum merdeka, siswa dapat terlibat dalam diskusi kelompok yang terfokus untuk menjelajahi konsep-konsep dengan lebih mendalam. Strategi pembelajaran berbasis diskusi memungkinkan siswa untuk saling berbagi ide, mendebat argumen, dan memperluas perspektif mereka.

Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Dalam kurikulum merdeka, siswa didorong untuk mengembangkan keterampilan penelitian dan eksplorasi mandiri. Strategi pembelajaran berbasis inkuiri memungkinkan siswa untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan, dan menemukan jawaban mereka sendiri. Hal ini mendorong siswa untuk menjadi aktif dalam proses belajar dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Strategi Pembelajaran Berbasis Simulasi: Simulasi adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pengalaman yang menggambarkan situasi atau konsep tertentu. Dalam kurikulum merdeka, strategi pembelajaran berbasis simulasi dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa dan membantu mereka memahami konsep secara praktis. Simulasi juga dapat mendorong kerjasama tim dan pemecahan masalah.

Strategi Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Kurikulum merdeka menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung. Strategi pembelajaran berbasis pengalaman memungkinkan siswa untuk belajar melalui pengalaman yang relevan, seperti kunjungan lapangan, percobaan, atau proyek praktis. Setelah pengalaman tersebut, siswa juga direfleksikan untuk mengaitkan pengalaman tersebut dengan konsep-konsep yang dipelajari dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
Dalam keseluruhan, penerapan strategi-strategi pembelajaran tersebut dapat mendukung kurikulum merdeka dengan memberikan siswa kesempatan untuk menjadi aktif, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dalam konteks pembelajaran yang bermakna.
Referensi:


Barrows, H. S., & Tamblyn, R. M. (1980). Problem-based learning: An approach to medical education. Springer.

Brookfield, S. D. (2015). Discussion as a way of teaching: Tools and techniques for democratic classrooms (2nd ed.). Jossey-Bass.

Gredler, M. E. (2004). Games and simulations and their relationships to learning. In D. H. Jonassen (Ed.), Handbook of research on educational communications and technology (2nd ed., pp. 571-581). Lawrence Erlbaum Associates.

Harlen, W. (2015). Teaching, learning, and assessing science 5 - 12. Routledge.



Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (1999). Learning together and alone: Cooperative, competitive, and individualistic learning (5th ed.). Allyn & Bacon.

Kolb, D. A. (1984). Experiential learning: Experience as the source of learning and development. Prentice-Hall.

Thomas, J. W. (2000). A review of research on project-based learning. California Department of Education.

Senin, 28 Agustus 2023

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Kaidah kebahasaan dalam teks ceramah adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.

Contoh: Pemirsa

2. Menggunakan kata-kata teknis ataupun peristilahan yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Contoh:
Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur sesungguhnya.

Intensitas artinya derajat, volume, atau besarnya sesuatu, seperti api, emosi, cuaca, pekerjaan, atau gairah.

Literatur artinya kumpulan dari fakta dan data yang berupa teori atau kajian yang digunakan sebagai landasan suatu karya ilmiah.

3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat).

Karena terlalu banyak beban belajar siswa, banyak siswa merasa depresi.

4. Menggunakan kata kerja mental
Contoh: Saya *meyakini* keberagaman sangat bermanfaat bagi perkembangan siswa.

5. Menggunakan kata kerja persuasif
Contoh:
Jika terjadi hal yang menyimpang dalam kehidupan di sekolah, sebaiknya siswa segera mengonsultasikannya kepada guru.


Tugas siswa: 

Setelah menghafalkan ceramah untuk direkam di lingkungan sekolah hari ini, buatlah analisis terhadap teks editorial yang sudah dibuat sesuai kaidah kebahasaan teks ceramah.

Rabu, 23 Agustus 2023

Aba-aba Perintah Gerak Jalan

Aba-aba Perintah Gerak Jalan
1. Lencang depan .,.. gerak (peserta depan kecang kanan,, lanjut siap 1,2)
2. Lencang kanan .... gerak
3. Hadap kiri - kanan .... gerak
4. Balik kanan .... gerak
5. 1-4 langkah ke depan, ke belakang, ke kiri dan ke kanan ..... jalan
6. Langkah tegap - maju .,,.. jalan
7. Langkah biasa ... jalan
7.1 Jalan di tempat,,, gerak 
8. Istirahat di tempat ..... gerak
9. Parade periksa kerapian (pasukan siap gerak) ..... mulai Xxx selesai (pasukan istirahat)
10. Variasi (pasukan siap gerak) ... mulai
selasai 
11. Lari maju (pasukan kedua tangan di pinggang 1,2 badan condong ke depan) ....  jalan

Senin, 21 Agustus 2023

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Adverbia
Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.

2. Konjungsi
Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi antarkalimat, seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya.

3. Verba material
Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul.

4. Verba relasional
Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
Contoh: Pendidikan merupakan upaya pencerdasan generasi.

5. Verba mental
Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir, mengerti).

Tugas:
Cobalah analisis teks editorial yang kalian buat sendiri dari segi kaidah kebahasaannya dengan mengutip kalimat yang mengandung verba. Tebalkanlah verba yang dimaksud!

Kerjakan tugas di blog kalian lalu kirim link di grup wa kelas.
Terima kasih....

Senin, 08 Mei 2023

latihan kelas x

Soal:1) Perhatikan ilustrasi berikut!
Kehutanan merupakan aspek ekologis yang berada di atas permukaan bumi. Kehutanan dari segi pembentukannya terdiri atas dua cara, yaitu terbentuk alamiah dan buatan. Perkembangan teknologi telah menciptakan teori yang dapat mengembalikan fungsi hutan alam, dengan dasar tersebut pengelolaan hutan lebih dititikberatkan pada kepentingan secara menyeluruh. Bumi dengan segala macam sumber daya alam yang terdapat di dalam dan di permukaan dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh manusia sebagai penghuninya. Pengelolaan hutan sebaiknya diselaraskan dengan pengelolaan sumber daya alam yang lainnya sehingga pemanfaatan sumber daya dapat terjalin dengan baik dan menguntungkan. 
Ketika mau mengembangkan cuplikan teks laporan tersebut menjadi sebuah tulisan yang lebih lengkap, kamu dapat memadukan kutipan tersebut dengan tulisan lain yang bertopik ….
A: Pengaruh hutan terhadap hunian masyarakat 
B: Tingkat kesejahteraan para pengelola hutan buatan 
C: Keanekaragaman hayati hutan-hutan di daerah tropis 
D: Catatan kritis tentang pembangunan sektor kehutanan 
E: Fungsi hutan bagi pembangunan ekonomi masyarakat daerah

Soal:2) Bacalah kutipan teks berikut!
Buah mangga banyak sekali manfaatnya. Mangga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata. Mangga memiliki antioksidan lutein dan zeaxanthin. Kedua senyawa tersebut berperan dalam menjaga kesehatan mata, termasuk mencegah katarak dan degenerasi makula. Selain itu, mangga bermanfaat untuk mencegah kanker. Hal ini karena mangga mengandung karotenoid yang dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Mangga juga berpotensi mencegah diabetes, mengurangi risiko penyakit jantung, mendukung kesehatan kulit dan rambut, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mengatasi sembelit. 
Berdasarkan struktur laporan hasil observasi, kutipan teks tersebut termasuk ke dalam bagian …
A: Pernyataan umum yang menguraikan bagian-bagian dari buah mangga 
B: Deskripsi manfaat karena menguraikan ragam manfaat buah mangga bagi tubuh manusia 
C: Pernyataan umum karena menjelaskan gambaran umum tentang manfaat buah mangga untuk manusia 
D: Deskripsi manfaat karena menggambarkan secara detail zat-zat yang terkandung dalam buah mangga 
E: Deskripsi bagian karena menggambarkan beberapa kandungan senyawa yang terdapat dalam buah mangga sehingga memberikan manfaat bagi tubuh manusia


Soal:3) Perhatikan kalimat berikut!
Pepaya dan mangga merupakan buah-buahan yang banyak di jual dipasar. 
Alasan kalimat tersebut kurang tepat aspek kebahasaannya adalah …
A: Kata merupakan seharusnya diganti dengan adalah 
B: Kata mangga seharusnya menggunakan huruf awal kapital 
C: Di jual seharusnya ditulis dijual, sedangkan dipasar seharusnya ditulis di pasar 
D: Kata banyak sebaiknya dihilangkan karena berlebihan penggunaannya 
E: Kata di dalam kata dipasar sudah tepat penggunaannya, sedangkan di jual seharusnya dijual

Soal:4) Bacalah kutipan teks laporan hasil observasi berikut!
Tanaman ini sebaiknya dipangkas setahun sekali ketika kuncup bunga mulai terlihat. Tanaman bisa tumbuh terlalu tinggi ... tidak dipangkas. Jika tanaman sudah terlalu tinggi, tanaman itu bisa patah...berat batang yang melebihi kekuatan tanaman untuk menyangganya. Bunga akan keluar pada batang yang lama, sehingga bunga tidak akan keluar di batang baru hasil pemangkasan.
Konjungsi yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada teks laporan hasil observasi tersebut adalah …
A: Sedangkan, atau
B: Atau, sehingga 
C: Kalau, karena 
D: Atau, dan
E: Dan, jika

Soal:5) Bacalah teks berikut!
Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucunya. Keluarga itu biasa makan malam bersama. 
Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh. Saat si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. 
Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. 
Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi. Sang cucu mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memperhatikan anaknya sedang membuat replika mainan kayu. 
“Sedang apa, Sayang?” tanya ayah pada anaknya. “Aku sedang membuat meja makan khusus untuk ayah dan ibu. Persiapan buat ayah dan ibu kalau sudah tua seperti kakek.”
Ayah anak kecil itu langsung terdiam. Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan saat piring jatuh, saat makanan tumpah, atau saat taplak ternodai kuah. 
Anekdot tersebut merupakan pengimplementasian dari sikap …
A: Memuliakan orang tua
B: Pentingnya saling menghargai
C: Hidup rukun dalam keluarga
D: Mengobati orang tua yang sakit
E: Tidak membuang-buang makanan

Soal:6) Bacalah anekdot berikut!
Seseorang yang dianggap sudah mati diusung oleh teman-temannya ke kuburan. Ketika peti sudah hampir dimasukkan dalam liang lahat, orang itu tiba-tiba hidup kembali dan mulai memukul-mukul tutup peti. 
Peti dibuka. Orang itu bangkit. “Apa yang kalian lakukan?” katanya pada orang banyak yang berkumpul disekelilingnya. “Aku ini hidup. Aku tidak mati.”
Kata-katanya ditanggapi dengan suasana diam penuh keheranan. Akhirnya salah seorang pelayat berkata,”Saudara, para dokter bersama dengan para iman menyatakan bahwa engkau sudah mati. Orang-orang sepandai itu tidak mungkin salah.“ Maka tutup peti diskrup lagi dan ia dimakamkan sebagaimana mestinya. 
Kesimpulan dari anekdot tersebut adalah …
A: Banyak orang yang tidak peduli pada fakta-fakta yang ada
B: Memaksakan kehendak tidak baik di dalam sistem demokrasi
C: Seseorang diharapkan bertindak adil di dalam memutuskan sesuatu
D: Pendapat orang besar lebih diperhatikan daripada pendapat orang biasa
E: Orang lebih percaya pada pendapat seseorang yang dianggap ahli daripada kepada fakta

Soal:7) Bacalah anekdot berikut!
Suatu pagi lewatlah seorang penjual daging. “dageeeng! Dageeeennngg!!!“ teriaknya. Seorang ibu rumah tangga yang sedang sakit gigi sewot banget mendengar teriakan si tukang daging. 
Ibu :”Hei tukang daging! Kamu kagak punya otak, ya?”
Tukang daging   :”Wah kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua …”
Tanggapan utnuk anekdot tersebut adalah …
A: Masih kurang jelas masalah yang diguyonkannya
B: Tukang daging dijadikan candaan dalam cerita itu
C: Orang sakit di dalam cerita itu dijadikan bahan lelucon
D: Anekdot tersebut memanfaatkan perbedaan penafsiran makna kata
E: Memang sering terjadi orang yang dagang mengganggu orang yang sedang sakit 

Soal:8) Bacalah kutipan hikayat berikut!
Syahdan akan Permaisuri Kuripan pun ingin rasanya ia hendak berputera laki-laki yang baik parasnya. Maka kata permaisuri, “Kakang Aji, ingin pula rasanya kita ini peroleh anak”, maka kata nata, “Sungguh seperti kata Tuan Kakanda pun demikianlah juga bila gerangan Kakang ini beroleh putera dengan pun Yayi, akan jadi ganti pun Kakanda di dalam dunia ini, kalau-kalau kita berdua dikehendaki oleh Sang Yang Sukma, kembali ke kayangan kita.”
Maka kata permaisuri, “Kakang Aji marilah kita memuja pada segala Dewa-Dewa memohonkan kalau-kalau dianugerahkan oleh Dewata mulia raja akan kita akan anak ini.”
Penggalan naskah Sastra Melayu Klasik tersebut mengandung kesimpulan yaitu …
A: Ingin dianugerahi seorang anak yang cantik atau ganteng
B: Memuja pada dewa-dewa agar dianugerahi seorang anak 
C: Berkomunikasi secara sopan terhadap suami atau istri
D: Berdoa kepada Tuhan agar diberikan kebahagiaan 
E: Akan kembali ke kayangan jika dianugerahi seorang anak


Soal:9) Bacalah kutipan hikayat berikut!
Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, “Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya. “Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itupun sukalah, dan  berkata di dalam hatinya,”Untunglah sekali ini!”
Cuplikan hikayat tersebut menginformasikan bahwa …
A: Orang tua itu tidak dapat berenang
B: Sungai sedang meluap airnya
C: Menolong orang merupakan perbuatan yang baik
D: Tolonglah orang tanpa pamrih 
E: Setiap orang memiliki masalah masing-masing 


Soal:10) Bacalah kutipan hikayat berikut!
Maka ada pula seorang Bedawi duduk di seberang sana sungai itu. Maka kata orang itu, “Hai tuan hamba, seberangkan apalah kiranya hamba kedua ini, karena hamba tiada dapat berenang; sungai ini tidak hamba tahu dalam dangkalnya. “Setelah didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan itu baik rupanya, maka orang Bedawi itupun sukalah, dan  berkata di dalam hatinya,”Untunglah sekali ini!”
Nilai moral negatif yang ditunjukkan orang Bedawi adalah …
A: Bedawi menolong orang tua bungkuk tanpa pamrih
B: Bedawi menolong orang tua bungkuk karena tertarik pada istrinya
C: Bedawi meminta bayaran uang setelah menolong si bungkuk 
D: Bedawi meningalkan orang tua bungkuk dan istrinya karena tidak mau menolong
E: Bedawi sangat senang menolong orang tua yang sedang kesulitan

Soal:11) Cermati kutipan hikayat berikut!
Hai anakku, janganlah engkau beringin-ingin peperangan. Jikalau mudah sekalipun, ketahui bahwa segala perbuatan itu niscaya berbalas jua. Maka pelihara engkau kan akhir pekerjaan, bahwa bahaya itu terkejut datangnya. Maka seyogianya engkau dari dahulu pelihara daripadanya dan perteguh olehmu barang kata yang keluar daripada mulutmu dengan akalmu. 
Nilai moral yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah …
A: Segala ucap hendaknya dipikirkan bersama-sama
B: Segala kata yang terucap harus dilandasi dengan emosi 
C: Setiap terjadi peperangan pasti akan timbul pembalasan
D: Setiap orang hendaknya selalu menjaga persahabatan, bukan permusuhan
E: Setiap orang hendaknya berhati-hati dalam ucapan dan hindarilah permusuhan

Soal:12) Bacalah teks di bawah ini dengan cermat!
Pengusaha : “Selamat siang”
Pihak bank : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?”
Pengusaha : “Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit”
Pihak bank : “Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit”
Pengusaha : “Jadi begini Pak, saya niatnya akan mengembangkan usaha, maka dari   itu saya akan mengajukan kredit”
Pihak bank : “……….”
Pengusaha : “Saya butuh uang sebesar 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman dengan jumlah tersebut?”
Kalimat yang sesuai untuk melengkapi teks negosiasi di atas adalah ….
A: Apa saja yang Bapak perlukan untuk mendukung usaha agar lebih berkembang?
B: Apakah Bapak benar-benar ingin mengembangkan usaha?
C: Bagaimana cara Bapak mengembangkan usaha itu jika kami tidak memberikan dana?
D: Berapa dana yang Bapak butuhkan untuk membayar pajak usaha Bapak?
E: Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang bapak ingin kembangkan?

Soal:13) Perhatikan kutipan negosiasi berikut!
Wakil karyawan : Ya, pasti Bapak tahu. Kami sudah bekerja keras demi perusahaan ini. Namun, kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000,00 sebulan. Paling tidak, kami menerima upah sebesar Rp. 3.000.000,00.
Wakil perusahaan : Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Listrik naik, bahan bakar naik, dan biaya operasional lainnya pun naik. Kenaikan UMP (Upah Minimum Propinsi) belum bisa dilakukan sekarang.
Pasangan tuturan dalam kutipan teks di atas adalah …
A: Bertanya – menjawab/tidak menjawab
B: Meminta tolong – memenuhi/menolak permintaan
C: Meminta – memenuhi/menolak permintaan
D: Menawarkan – menerima/menolak tawaran
E: Mengusulkan – menerima/menolak usulan 

Soal:14) Perhatikan kutipan berikut!
A  : Tidak mau. Enam juta lima ratus ribu, ya? (1)
B  : Belum boleh. Naik sedikit, Pak. (2)
A  : Enam juta enam ratus ribu bagaimana? (3)
B  : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Bapak boleh. Mau beli apalagi? (4)
A  : Tidak, terima kasih. Itu saja. Ini uangnya. (5)
(penjual memasukkan ponsel itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas.)
Ungkapan bahasa persuasif yang dilakukan pihak yang satu ke pihak yang lain terdapat dalam …
A: Belum boleh. Naik sedikit, Pak.
B: Enam juta enam ratus ribu bagaimana?
C: Tidak, terima kasih. Itu saja. Ini uangnya.
D: Tidak mau. Enam juta lima ratus ribu, ya?
E: Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Bapak boleh. Mau beli apalagi?


Soal:15) Perhatikan kutipan berikut!
Ayah  : Nak, setelah lulus SMP nanti kamu mau melanjutkan ke sekolah mana? 
Sidik  : Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah. 
Ayah  : Kejuruan? Tidak salah, Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik. 
Sidik  : Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga. 
Ayah  : Oh, jadi itu alasanmu. Baiklah ayah mendukungmu kalau kamu sudah punya tujuan jelas seperti  itu
Faktor penentu keberhasilan negosiasi anak kepada ayahnya dalam kutipan bernegosiasi tersebut adalah …
A: Alasan pendidikan di SMK bisa untuk bekerja dan berkuliah.
B: Alasan pengembangan bakat mesin si anak sudah tidak terbendung lagi.
C: Alasan mesin lebih tepat dalam pandangan untuk meneruskan ke SMK.
D: Alasan yang disampaikan mampu meyakinkan ayahnya bahwa pilihan si anak tepat.
E: Alasan karena tidak mempunyai keinginan untuk meneruskan kuliah ke perguruan tinggi.


Soal:16) Perhatikan teks berikut ini!
A  : Oh, desain seperti ini kami beri harga RP. 500.000.
B  : Terlalu mahal itu, apa tidak bisa turun? 
A : Bisa, tapi turun pun hanya sedikit. Paling kita beri harga RP.450.000 bagaimana? 
Apabila dicermati berdasarkan strukturnya, kutipan teks di atas termasuk bagian …
A: Orientasi
B: Pengajuan
C: Penawaran
D: Persetujuan
E: Penutup

Soal:17) Perhatikan kutipan berikut!
Dea  : Saya ingin kamu bertanggung jawab dan mengganti rugi. 
Fitri  : Baiklah kami akan bertanggung jawab dan memberi ganti rugi. Berapa yang kakak inginkan? 
Dea  : Sejuta. 
Fitri  : Wah, itu sama saja dengan memeras. 
Dea  : Iya, tapi luka saudaraku kan parah. 
Fitri  : Sepeda aku kan juga rusak. 
Dea  : Sepedamu paling harganya berapa. Baiklah, saya minta Rp.800.000 saja.
Fitri  : Maaf, saya tidak punya uang sebesar itu. 
Dea  : Saya tidak peduli atau kami akan laporkan ke polisi? 
Fitri  : Wah, ide bagus itu, kak. Ayo, kapan kita ke kantor polisi, sekarang? Di kantor polisi pasti saya akan bebas dari tuntutan yang aneh-aneh karena kejadian tadi tidak disengaja dan boleh jadi pihak Kakak pun ada unsur kesalahannya.
Dea  : Benar, nih? Ke kantor polisi?
Fitri  : Masa salah, nih? Ayo, sekarang kita selesaikan di kantor polisi saja!
Dea  : …….(bingung)
Penilaian untuk cuplikan percakapan tersebut adalah …
A: Negosiasi berlangsung alot
B: Negosiasi berjalan sesuai harapan masing-masing
C: Negosiasi menemui titik temu
D: Negosiasi terjadi dengan penyelesaian pihak ketiga
E: Negosiasi berakhir dengan tidak adanya kesepakatan


Soal:18) Perhatikan cuplikan percakapan berikut!
Penjual : Memang Adek maunya berapa? 
Dina     : Bagaimana kalau Rp260.000,00?
Penjual : Tidak bisa, Dek. Kalau Rp260.000,00 itu berarti harganya sama dengan tas yang kedua tadi!
Dina     : Saya tambah Rp5.000,00 jadi Rp265.000,00, bagaimana? 
Penjual : Maaf, Dek, belum boleh. Turunnya terlalu banyak kalau segitu. Begini saja, saya turunkan menjadi Rp275.000,00. Bagaimana? Itu sudah saya kasih harga murah. 
Dina     : [….]
Hal yang dapat disampaikan Dina pada penjual sebagai ungkapan kesepakatan adalah …
A: Iya, nanti saja kalau begitu.
B: Belinya nanti, ya, Pak. Setelah saya gajian.
C: Oke, bayarnya pakai debit saja,ya.
D: Bolehlah turun lagi sedikit supaya enak di Ibu juga.
E: Memang murah juga harga tas di toko Ibu, ya.


Soal:19) Perhatikan percakapan berikut!
Penjual  : Mau beli apa, mas? 
Hasan    : Laptop, Mba!
Penjual  : Oh, ya. Mau yang baru apa second? 
Hasan    : Second saja, Mba.
Penjual  : Monggo, ada beberapa pilihan. 
Hasan    : […]
Ungkapan Hasan yang menunjukkan langkah bernegosiasi adalah …
A: Asyik juga banyak pilihan, ya.
B: Bisa dipilihkan yang murah dan berkualitas, Mba.
C: Saya tentu akan memilih yang terbaik, Mba.
D: Berapa masing-masing dari harga laptop itu?
E: Apa harga laptop itu masih bisa ditawar, Mba?


Soal:20) Perhatikan kutipan berikut!
Adi  : Lagi santai tidak Man? (1)
Salman : Lumayanlah, gak terlalu banyak pekerjaan seperti kemarin. (2) Ada apa, Di? (3) 
Adi : Begini, Man. Besok saya harus ngantar istri ke rumah mertua, sedangkan saya harus    giliran jaga gudang. (4) Nah, bisa tukar jadwal jaga gak dengan kamu? (5)
Pernyataan yang mengandung alasan adalah nomor …
A: (1)
B: (2)
C: (3)
D: (4)
E: (5)

     


latihan soal kelas xi


Soal:1)  Aku tumbuh menjadi pohon. Orang-orang di kampung kami akan tetap percaya bahkan jika harus didebat hingga mulut berbusa. Mereka mulai memercayainya sejak tahun 1947. Kini, pohon asam itu sudah besar dan semakin tua. Kira-kira dapat diukur dengan lima orang dewasa melingkarkan lengan untuk mampu memeluk batangnya. Hampir setiap hari orang merubut di sana mengucapkan doa yang rupa-rupa jenisnya lantas mengikatkan kain rupa-rupa warnanya dan berjanji membuka ikatan itu setelah doa mereka terkabul. ( cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang) ----
 Alur cerpen pada penggalan tersebut merupakan tahap....
A:  pengenalan (exposition atau orientasi)
B:  kemunculan konflik (rising action)
C:  konflik memuncak (turning point atau klimaks)
D:  konflik menurun (antiklimaks)
E:  penyelesaian (resolution)

Soal:2) Gito tahu cara menangkal kelaparan. Kalau mau, dia bisa menangkap ikan di sungai tidak jauh dari rumahnya. Pada waktu pulang dari sekolah, kadang-kadang Gito lewat Pasar Johar, tidak jauh dari stasiun jurusan Pati, Juana, Rembang, dan jurusan Pecangakan, Jepara. Di pasar itu dia bisa memunguti remah-remah gula jawa, gula yang bermanfaat untuk melawan rasa lapar. (cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma)-----
Sudut pandang yang digunakan pada cerpen tersebut adalah....
A: orang pertama pelaku utama
B: orang pertama pelaku sampingan
C: orang kedua di dalam cerita
D: orang ketiga serba tahu
E: orang ketiga tidak tahu apa

Soal:3) “Beginilah Ustad Syamsuri semasa hidupnya. Seperti pohon asam. Buahnya jadi bumbu masak, daunnya jadi sayur, rantingnya jadi kayu bakar dan batangnya bisa jadi papan atau tiang rumah.” (cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang)
Setelah menganalisis penggalan cerpen tersebut, Ustad Syamsuri dikatakan tokoh utama karena....
A: hanya sebuah pohon 
B: menjadi topik penceritaan 
C: seorang ustad 
D: menjadi pohon asam 
E: memiliki sifat asam 

Soal:4) Baca penggalan cerpen dengan hikmat!
Tukang cukur mula-mula ingin mengejar, tapi kemudian berhenti, sambil memaki-maki. Akhir bulan September 1948 datang, dan di mana-mana terasa suasana panas dan serba mengancam. Banyak tentara memakai duk merah berdatangan, entah dari mana. Kata orang, itulah tentara PKI (Partai Komunis Indonesia). Mereka berkeliaran, masuk keluar kampung, dan kebanyakan bergerombol di daerah sandulok (=pelacuran), di pinggir kota sebelah timur. Kemudian, beberapa kali, selama dua puluh empat jam, terdengar tembakan- tembakan. Makin hari makin banyak cerita mengenai orang hilang, orang dibunuh, dan macam-macam lagi yang kurang jelas. Mata uang Republik Indonesia dinyatakan tidak berlaku, diganti dengan mata uang Pemerintah Komunis, mirip kupon. Harga semua barang makin melompat-lompat. Pada suatu siang, ada pemandangan yang menakjubkan: tukang cukur berpakaian tentara, memakai duk merah, menenteng senjata, beserta dengan beberapa tentara lain masuk ke daerah di belakang rumah sakit, didahului oleh beberapa orang yang tangannya diikat. (cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma)-----
Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan tahapan konflik yang memuncak ini digambarkan dengan.....
A:  mengangkat senjata bagi tukang cukur adalah hal baru, ini menunjukkan karakteristiknya 
B: situasi yang semakin memanas dan tukang cukur menceritakan situasi kepada setiap orang 
C: tukang cukur semakin panik dan menutup tempat cukurnya hanya untuk alasan yang tak jelas 
D: tukang cukur menyaksikan kekejaman PKI dan tidak tahu cara memertahankan pekerjaannya 
E:  situasi yang semakin memanas dan tukang cukur harus membuat pilihan memihak PKI atau TNI 


Soal:5) Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi. Pesawat cocor merah, itulah pesawat kebanggaan Belanda. Begitu matahari terbit, pesawat-pesawat cocor merah mulai menyapu kota Kudus dengan tembakan-tembakan dahsyat. Peluru-peluru berat mendesing di sana sini. Jenazah bergelimpangan di sana-sini pula. Beberapa bagian Getas Pejaten juga dihujani peluru, tapi hanya tempat-tempat tertentu. Kemudian, rumah Gito juga terhantam beberapa peluru. (cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma)-----
Kata mendesing pada penggalan cerpen tersebut berarti....
A: sudah sangat rusak dan hampir roboh
B: ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya
C: berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang
D: mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya 
E: bunyi yang merusak genderang telinga

Soal:6)  Tukang cukur mula-mula ingin mengejar, tapi kemudian berhenti, sambil memaki-maki. Akhir bulan September 1948 datang, dan di mana-mana terasa suasana panas dan serba mengancam. Banyak tentara memakai duk merah berdatangan, entah dari mana. Kata orang, itulah tentara PKI (Partai Komunis Indonesia). Mereka berkeliaran, masuk keluar kampung, dan kebanyakan bergerombol di daerah sandulok (=pelacuran), di pinggir kota sebelah timur. Kemudian, beberapa kali, selama dua puluh empat jam, terdengar tembakan- tembakan. Makin hari makin banyak cerita mengenai orang hilang, orang dibunuh, dan macam-macam lagi yang kurang jelas. Mata uang Republik Indonesia dinyatakan tidak berlaku, diganti dengan mata uang Pemerintah Komunis, mirip kupon. Harga semua barang makin melompat-lompat. Pada suatu siang, ada pemandangan yang menakjubkan: tukang cukur berpakaian tentara, memakai duk merah, menenteng senjata, beserta dengan beberapa tentara lain masuk ke daerah di belakang rumah sakit, didahului oleh beberapa orang yang tangannya diikat. (cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma)----
Kata berkeliaran pada penggalan cerpen tersebut berarti....
A: sudah sangat rusak dan hampir roboh
B: ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya
C: berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang
D: mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya
E: bunyi yang merusak genderang telinga

Soal:7) Nilam lupa lagi soal penarikan ATM. Tunjangan Hari Raya sudah ditransfer ke rekeningnya. Dia punya ibu yang sangat disayangi. Sejak pagi dia berencana menarik uang dan memberikan kepada ibunya. Namun, sayang saat makan siang dia lupa mampir ke ATM. Bahkan dia tidak menyadari dirinya telah menggunakan daster di atas tempat tidur. “Nilam, kalau sayang sama ibumu, mestinya setiap ada rezeki, kamu kasi ke ibumu, “ kata neneknya sewaktu masih hidup. [.........], neneknya bersandar di tembok sembari mengunyah sirih. Walaupun mereka berdua sedang menyaksikan drama Korea, sesekali mereka bercakap-cakap.
Untaian yang tepat untuk membuat alur cerita mundur pada penggalan cerpen tersebut adalah....
A: Dia tidak peduli
B: Di sampingnya
C:  Dia ingat
D: Ya, ampun
E: Dia lupa lagi

Soal:8) [......] Nilam lupa lagi soal penarikan ATM. Tunjangan Hari Raya sudah ditransfer ke rekeningnya. Dia punya ibu yang sangat disayangi. Sejak pagi dia berencana menarik uang dan memberikan kepada ibunya. Namun, sayang saat makan siang dia lupa mampir ke ATM. Bahkan dia tidak menyadari dirinya telah menggunakan daster di atas tempat tidur.
Untaian yang tepat untuk menguatkan karakter tokoh Nilam adalah....
A: Sudah 30 menit Nilam rebahan di atas ranjang.
B: Dia selalu ingat mematikan lampu kamarnya.
C: Nilam tahu dirinya pelupa. Karena itu, dia masih bengong.
D: Remaja seusianya, mestinya selalu menjadi pujaan. 
E: Akankah Nilam kehilangan pekerjaanya?

Soal:9) Nenek Nilam sesekali tertawa sambil terbatuk. Mereka menertawai adegan lucu pada drama Korea. Adegan ketika salju tiba-tiba membekukan tokoh drama ketika mereka ingin berpelukan. ”Ini terlalu dibuat-buat, Nek. Sebaiknya jangan ditonton! Lagian, apanya sih yang lucu? Cuma membeku gitu, nanti dada nenek sakit. [.......]” kata Nilam. ”Ya, lucu. Kamu masih sangat muda, belum tahu apa-apa. Kamu terlalu tertekan akibat setiap hari melihat ibumu menangis karena tidak punya uang. Tadi sepulang dari pasar Sukawati, ibumu bilang tidak dapat jualan sehelai kain pun. ” kata nenek Nilam.
Kalimat yang tepat untuk menunjukkan latar cerpen tersebut adalah..... 
A: Nenek berada di Korea? 
B: Dokter akan segera datang, Nek! 
C: Repot kalau ibu di pasar, Nek! 
D: Ingat, Nek. Ini Korea, bukan Bali! 
E:  Nilam matikan ya TV nya?


Soal:10)  Perhatikan gambar dengan cermat!
Ulasan resensi yang sesuai dengan cover buku tersebut adalah.....
A: Buku ini sangat menarik karena memberi pengetahuan tentang cara membuat mading digital.
B: Anda harus membaca buku ini karena bahasanya sangat mudah dipahami.
C: Anda bisa mendapatkan buku yang sangat berguna ini secara gratis jika mengikuti lomba mading.
D: Warna ungu dan biru yang senada, tentu akan meringankan mata Anda saat membaca buku ini.
E: Jika Anda hendak berkompetisi, segera dapatkan dan baca buku ini segera!

Soal:11) [“Kabar tidak jelas beredar, pada suatu hari tukang cukur itu dihajar oleh tentara Siliwangi, dengan tuduhan, dia membuat daftar orang-orang yang dibencinya untuk dihukum mati, tanpa bukti.” Kutipan tersebut menunjukkan betapa lemahnya kemampuan berbahasa penulis cerpen tersebut. Ia terlalu tergesa-gesa bercerita dan seolah-olah tidak memberi kesempatan kepada pembaca untuk memikirkan peristiwa apa yang sebenarnya terjadi. Kalimat tersebut terlalu panjang sehingga harus dipenggal lagi menjadi beberapa kalimat.]
Penggalan ulasan tersebut tentang....
A: Kelemahan penulis buku dari segi bahasa.
B: Kesulitan mengulas buku.
C: Profesionalisme pengulas buku.
D: Kebimbangan penulis buku dalam memilih tokoh cerita. 
E: Kelemahan pengulas buku dalam menemukan kalimat.

Soal:12)  Tukang cukur mula-mula ingin mengejar, tapi kemudian berhenti, sambil memaki-maki. Akhir bulan September 1948 datang, dan di mana-mana terasa suasana panas dan serba mengancam. Banyak tentara memakai duk merah berdatangan, entah dari mana. Kata orang, itulah tentara PKI (Partai Komunis Indonesia). Mereka berkeliaran, masuk keluar kampung, dan kebanyakan bergerombol di daerah sandulok (=pelacuran), di pinggir kota sebelah timur. Kemudian, beberapa kali, selama dua puluh empat jam, terdengar tembakan- tembakan. Makin hari makin banyak cerita mengenai orang hilang, orang dibunuh, dan macam-macam lagi yang kurang jelas. Mata uang Republik Indonesia dinyatakan tidak berlaku, diganti dengan mata uang Pemerintah Komunis, mirip kupon. Harga semua barang makin melompat-lompat. Pada suatu siang, ada pemandangan yang menakjubkan: tukang cukur berpakaian tentara, memakai duk merah, menenteng senjata, beserta dengan beberapa tentara lain masuk ke daerah di belakang rumah sakit, didahului oleh beberapa orang yang tangannya diikat. (cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma)-----
Tema cerpen tersebut adalah....
A: manusia yang lemah karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur tidak selalu mendapat orang untuk dicukur
B: Keagungan Tuhan karena dalam cerita tersebut kemerdekaan Indonesia adalah anugerah Tuhan, bukan Tukang Cukur
C:  manusia yang oportunis karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang sedang menang
D: kehidupan sosial kelas menengah atas yang selalu mengintimidasi kelas menengah ke bawah.
E: penderitaan para pembunuh pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia

Soal:13) Ada 6 orang dalam kelompok yang akan mementaskan musikalisasi puisi berjudul “Malaikat Juga Tahu” Dari enam orang tersebut hanya ada seorang siswa yang bisa memainkan gitar. Siswa yang lainnya sama sekali tidak bisa memainkan alat musik. 
Dari ilustrasi tersebut, pementasan akan sangat menarik dengan kolaborasi seperti di bawah ini....
A: pemain gitar berada di tengah diantara 5 orang dengan posisi duduk di kursi. Lima orang lainnya berdiri dengan jarak setengah lencang kanan membentuk u. 
B:  pemain gitar berada di tengah diantara 5 orang dengan posisi berdiri. Lima orang lainnya berdiri dengan jarak setengah lencang kanan membentuk u. 
C:  pemain gitar berada di tengah diantara 5 orang dengan posisi duduk di kursi. Lima orang lainnya duduk di lantai dengan bersimpuh/bersila menatap pemain gitar. 
D:  pemain gitar berada di tengah diantara 5 orang dengan posisi duduk di kursi. Lima orang lainnya berdiri/duduk di kursi, sesuai selera hati. 
E: pemain gitar harus mempu memainkan kakinya untuk membunyikan alat musik lainnya agar pertunjukan semakin menarik.


Soal:14)  Hanya itu alasan Mama melarang Dewi menikah dengan Lukas?” Bibir Dewi menyungging sinis. “Oh, alangkah picik pikiran Mama! Lalu, apa artinya kemuliaan hati Mama selama ini yang Dewi kagumi? Padahal dulu Mama tidak pernah mempermasalahkan status Lukas yang ternyata belum mempunyai pekerjaan tetap. Begitu pula dengan kakakku yang selama ini mendukungku, sekarang justru berbalik arah. 
Konflik di dalam kutipan cerpen tersebut yaitu …
A: Dewi dan Lukas batal menikah.
B: Dewi dilarang menikah oleh Mama dan kakaknya. 
C: Mama berpikiran picik terhadap Lukas.
D: Mama ingin agar Dewi hidup bahagia.
E: Kakak tidak mendukung pernikahan Dewi dengan Lukas.

Soal:15) Hasil penelitian dapat bermanfaat secara praktis bagi siswa dalam menulis mading yang berkadar ilmiah dilihat dari aspek keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata,dan istilah. 
Kutipan kalimat di atas termasuk dalam …
A: Definisi operasional
B: Latar belakang
C: Penutup
D: Tujuan penelitian
E: Kontribusi penelitian

Soal:16) [.......] Pada zaman sekarang banyak muncul berbagai jenis diet, mulai dari diet yang ringan hingga yang ekstrem. Salah satu jenis diet yang terkenal dan banyak dijalani adalah diet ketogenik. Diet keto adalah diet tinggi protein dan lemak serta rendah karbohidrat.

Kalimat yang sesuai untuk melengkapi karya tulis tersebut adalah....
A: Diet merupakan kegiatan yang untuk menurunkan berat badan yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.
B:  Diet adalah kegiatan yang bertujuan menurunkan berat badan dan sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.
C:  Diet dipercaya sebagai kegiatan yang untuk bertujuan berat badan yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.
D:  Diet disebut sebagai kegiatan yang agar menurunkan berat badan yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.
E:  Diet merupakan kegiatan yang bermanfaat menurunkan berat badan dan yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini.

Soal:17)   Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskim pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong. ”Begitulah enaknya jadi orang miskin,” kata batinnya, ”dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.
Alur cerpen pada penggalan tersebut merupakan tahap....
A:  pengenalan (exposition atau orientasi)
B:  kemunculan konflik (rising action)
C:  konflik memuncak (turning point atau klimaks) 
D:  konflik menurun (antiklimaks) 
E:  penyelesaian (resolution)

Soal:18) Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah.…
A: orang pertama pelaku utama
B: orang ketiga pelaku sampingan
C: orang ketiga pelaku utama
D: orang pertama dan ketiga 
E: orang ketiga serbatahu

Soal:19)  Tatkala aku masuk sekolah Mulo, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga orang yang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda, sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya sepenuh daya menyesuaikan diri dengan langgam lenggok orang Belanda. “Kenang-kenangan” oleh Abdul Gani A.K.
Watak tokoh “aku” dalam penggalan cerita tersebut adalah …
A: percaya diri
B: mudah menyesuaikan diri
C: sombong
D: rajin berusaha 
E: mudah dipengaruhi


Soal:20) Baca penggalan cerpen dengan hikmat!
Bila ada yang bertanya , siapa makhluk paling kikir di kampung itu, tidak akan ada yang menyanggah bahwa perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa itulah jawabannya. Semula ia hanya dipanggil Banun. Namun, lantaran sifat kikirnya dari tahun ke tahun semakin mengakar; pada sebuah pergunjingan yang penuh kedengkian, seseorang menambahkan kata kikir di belakang nama ringkas itu, hingga ia ternobat sebagai Banun Kikir. Konon, hingga riwayat ini disiarkan, belum ada yang sanggup menumbangkan rekor kekikiran Banun.
Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan alur pada tahapan....
A:  pengenalan (exposition atau orientasi)
B:  kemunculan konflik (rising action)
C:  konflik memuncak (turning point atau klimaks)
D:  konflik menurun (antiklimaks) 
E:  penyelesaian (resolution)






Selasa, 25 April 2023

Analisis Puisi "Sajak Seenggok Jagung"

1. Tema

Puisi “Seonggok Jagung”, bila dianalisis secara umum, temanya mengenai pendidikan. Puisi tersebut berbicara mengenai kegagalan dalam pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan. Jika dilihat pada bait pertama,

"Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan"

Pembaca tentunya mudah menafsirkan bahwa puisi tersebut berbicara tentang pendidikan. Bait tersebut menjelaskan bahwa ada seorang pemuda yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini didukung pula pada tiap bait, dari bait kedua hingga bait ketujuh. Pada tiap bait puisi tersebut terdapat penggunaan kata-kata yang mengambarkan pendidikan. Kata-kata tersebut antara lain; kurang sekolahan, tammat S.L.A, buku, pendidikan, dan

Puisi ini juga bertemakan kritik terhadap dunia pendidikan. W. S. Rendra menciptakan puisi “Seonggok Jagung” tersebut pada tahun 1975. Jika menilik kenyataan sejarah, pada tahun 1974 terjadi peristiwa malari (malapetaka 15 Januari). Saat itu timbul kritik yang keras terhadap industrialisasi dan penanaman modal asing. Rendra termasuk penyair yang mengkhawatirkan bahwa dengan adanya industrialisasi akan mengakibatkan rakyat jelata semakin miskin. Ia bersikap terlalu pesimistis terhadap industrialisasi dan penanaman modal asing, sehingga kritik yang dikemukakan begitu keras.


2. Nada/Suasana

Seorang penyair dalam menulis puisi mempunyai sikap tertentu terhadap

bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca (Waluyo, 1987:125). Nada yang terdapat dalam puisi “Seonggok Jagung” adalah nada bercerita sambil menyindir. Contoh nada bercerita sambil menyindir yang digunakan penyair

dapat dilihat pada bait pertama, kedua, dan bait kedelapan.

Bait pertama:

Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda yang kurang sekolahan

Bait kedua:

Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang ia melihat petani;

ia melihat panen; dan suatu hari subuh,

para wanita dengan gendongan pergi ke pasar ... Dan ia juga melihat

suatu pagi hari di dekat sumur gadis-gadis bercanda sambil menumbuk jagung menjadi maisena.

Sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala. Di dalam udara murni tercium bau kuwe jagung.

Bait kedelapan:

Aku bertanya:

Apakah gunanya pendidikan

bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing di tengah kenyataan persoalannya ?

Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang menjadi layang-layang di ibu kota

kikuk pulang ke daerahnya ? ...

Bait pertama dan kedua, penyair menceritakan seorang pemuda yangb erpendidikan dan yang tidak mampu melanjutkan pendidikan.

Suasana yang dapat ditangkap dari puisi ini adalah ketidakadilan dalam dunia pendidikan. Penyair berharap pembaca dapat mendukung ketidakpuasannya terhadap dunia pendidikan yang kurang diperhatikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, kita sebagai bangsa yang tetap bercita-cita mencapai masyarakat adil dan makmur, maka ketidakadilan dalam dunia pendidikan harus diberantas.


3. Diksi
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Syarat diksi adalah tepat, benar, dan lazim. Pemilihan diksi yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak tersampaikan. Diksi termasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak.
W.S. Rendra memilih kata-kata sehari-hari untuk menuangkan ide. Namun yang membuat unik dari diksi W. S Rendra adalah penggunaan kata seonggok. Mengapa ada jagung di kamar? Kata-kata itu diulang beberapa kali untuk memberi penekanan. Itulah kata yang dipilih oleh penyair untuk menyatakan kemiskinan yang terjadi.

4. Majas
Majas yang digunakan pada puisi "Sajak Seonggok Jagung" adalah sebagai berikut.

a) Metafora

Metafora adalah sebuah kiasan langsung tapi tidak menggunakan kata pembanding, atau melihat sesuatu dengan perantaraan benda yang lain (Becker viaPradopo, 2009:66). Penggunaan metafora pada puisi “Seonggok Jagung” terdapat pada bait kedua dan keenam.

Bait ke dua:

Memandang jagung itu, sang pemuda melihat ladang ia melihat petani;

ia melihat panen; ...

Bait ke enam:

Ia memandang jagung itu

dan melihat dirinya terlunta-lunta.

Ia melihat dirinya ditendang dari discotique. Ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalage. Ia melihat saingannya naik sepeda motor.

Ia melihat nomor-nomor lotre.

Ia melihat dirinya sendiri miskin dan gagal. ...

5. Kata Konkret
6. Kata Konotatif
7. Pencitraan
8. Tipografi 
9. Ritme
10. Rima

Analisis Puisi "Pada Suatu Hari Nanti"

1. Tema
Tema menjadi dasar proses kreatif penyair dalam melahirkan puisi. Tema mewakili ekspresi jiwa penyair terhadap perkembangan masyarakat. Penyair yang peka, menangkap dan mengekspresikan tema-tema yang berkembang atau sedang hangat dibicarakan.
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" mengangkat tema demokrasi. Hal ini terlihat jelas dalam kutipan berikut, "Suaraku tak terdengar lagi". Suara identik dengan aspirasi masyarakat kepada para pejabat atau yang menyerap aspirasi masyarakat. Dalam hal ini, penyair menyadari betapa demokrasi menjadi hal yang dikritik karena aspirasi masyarakat kurang terserap aspirasi pada masa itu, yakni sesuai dengan penciptaan puisi sekitar tahun 1990an. Pada masa itu pula, Indonesia sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah sebagai pelaksana aspirasi rakyat. 

2. Nada/Suasana
Nada adalah sikap seorang penyair dalam puisinya sehingga efeknya terasa oleh pembaca. Nada adalah cara penyair menyampaikan puisinya sesuai dengan pilihan kata-katanya. Misalnya, puisi yang bernada protes, sinis, marah, serius, bahagia, haru, sedih, semangat, hingga bersenda gurau.
Suasana adalah perasaan pembaca setelah membaca puisi. Jika nada adalah cara penyair menyampaikan puisinya, suasana adalah efek yang dirasakan pembaca setelah membaca atau mendengar puisi yang dibacakan oleh penyair. Misalnya, saat penyair membacakan puisi penuh semangat, pembaca akan merasakan suasana yang sama. Pembaca juga dapat merasakan suasana puisi melalui pilihan kata yang digunakan penyair dalam puisi. Misalnya, saat membaca puisi yang menggambarkan kondisi alam, pembaca akan merasa damai.
Penulis puisi "Pada Suatu Hari Nanti" sangat menekankan proses kreatifnya pada nada berteriak, menakuti, dan mengkritisi pemerintah yang tak mau mendengar suara lagi.  Bait 1, penyair meneriakkan bahwa akan selalu memantau dengan baris, "Tapi dalam bait-bait sajak ini, kau tak akan kurelakan sendiri" Begitulah cara rakyat memantau pemerintahan yang berkuasa. 

3. Diksi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan.
Penyair pada puisi ini, memilih kata-kata yang menyeramkan seperti penggunaan kata "jasadku", "kusiasati" seolah terjadi perang. Siapa yang melawan dan siapa yang dilawan tidak ditunjukkan secara jelas pada puisi ini. Namun, apa yang diteriakkan sangat jelas dengan mengulang syair, "Pada Suatu Hari Nanti" Dalam hal ini, penyair memiliki visi dengan memilih kata-kata itu sebagai hal yang ingin diraih. 

4. Majas
Majas atau gaya bahasa yaitu pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Dengan mengulang kata-kata, "Pada Suatu Hari Nanti" penyair membuat pengulangan pada awal baris. Ini adalah majas pararelisme. 

5. Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang berwujud, dapat dilihat, dapat diraba.
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" menggunakan kata konkret seperti jazad, larik-larik sajak, dan bait-bait sajak.

6. Kata Konotatif
Makna konotatif adalah makna kata yang tidak sebenarnya, kata yang sudah mengalami penambahan makna dasarnya yakni yang memberi nilai rasa baik positif atau negatif.
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" menggunakan kata bermakna jazad yang memiliki makna lain, yakni badan, tubuh, atau wujud. Jazad memiliki makna yang lebih luas/meluas daripada tubuh.

7. Pencitraan
Pencitraan adalah proses memberi gambaran seakan-akan kita mendengar, melihat, merasakan sebagaimana digambarkan oleh puisi yang dibaca atau dengar.
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" menggunakan penceritaan pengelihatan dengan menggunakan kata jazad. Selain itu, puisi ini juga menggunakan penceritaan pendengaran dengan menggunakan kata suaraku.

8. Tipografi 
Dari segi tipografi, puisi "Pada Suatu Hari Nanti" menggunakan penulisan rata kiri. Tiap bait memiliki 4 baris.

9. Ritme
Ritme puisi adalah alunan yang terjadi akibat pengulangan serta pergantian kesatuan bunyi. Ritme puisi "Pada Suatu Hari Nanti" disusun dengan pengulangan jumlah bunyi sebagai contoh baris pertama, pada tiap bait memiliki jumah suku kata yang sama. Begitu pula baris-baris lainnya menggunkan jumlah suku kata yang relatif sama.

10. Rima
Rima pengulangan bunyi yang ada dalam kata maupun suku kata yang ada dalam puisi. Biasanya, rima puisi akan terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima puisi, maka puisi pun akan menjadi lebih indah dan memiliki efek intelektual maupun efek magis.
"Pada Suatu Hari Nanti" disusun dengan pengulangan bunyi i pada tiap akhir baris. Jadi, kalau puisi ini dinyanyikan, akan sangat mudah mencari ritme musiknya.

bantul

BANTUL SUDAH RATA DENGAN TANAH “Bantul kabarnya sudah rata dengan tanah!” desah orang-orang di sebelah. Wajah mereka hampir menunjukkan eks...