Minggu, 28 November 2021

Esai_Mencintai Brand Bali

 Mencintai Brand Bali

Oleh Ni Made Febry Sukareni


Seluruh umat manusia sedang berada dalam era globalisasi saat ini. Setiap individu di berbagai belahan dunia mampu dengan mudah dapat berkomunikasi dan melihat barang-barang yang sekarang sedang trend dan barang-barang yang terbaru melaui media social contohnya Facabook, Instagram, dan media soaial lainya. Pada saat ini fenomena-fenomena  meledaknya produk luar dalam pasaran provinsi Bali. 

Saat ini begitu banyak produk luar yang bertebaran di toko-toko,di pasar,di mall,hingga di media social. Setiap benda yang kita gunakan itu semua dari luar Bali. Berbagai macam produk mulai dari produk pakaian, kecantikan, makanan, minuman hingga alat-alat yang kita gunakan dan accesoris lainnya yang sudah membajiri pasaran yang ada di Bali saat ini. Saat ini produk luar sudah banyak dijual di  berbagai toko atau pasar-pasar yang ada di Bali. Seakan-akan masyarakat Bali atau warga Bali sangat  kecanduan dengan produk luar. Padahal, tidak begitu jauh perbandingan kualitas dengan kita tetapi masyarakat kecanduan dengan produk luar. Kualitas  barang-barang yang dihasilkan oleh tangan-tangan para pengusaha dan para seniman atau para pengerajin dari Bali sendiri pun tidak begitu jauh berbeda dengan barang-barang produk luar tersebut dan bahkan beberapa barang-barang diantaranya memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari barang produk luar tersebut. Namun, apakah kita pernah berpikir apa dampak dari boomingnya barang-barang luar tersebut buat para pedagang kita yang ada di Bali apalagi sekarang krisis ekonomi di Bali dengan pariwisata yang jauh berbeda dengan saat dulu. Mengapa masyarakat juga belum tertarik dengan produk lokal?

Barang-barang dari Bali tidak jauh berbeda dengan kualitas produk lain tetapi yang disayangkan dari masyarakat kita adalah mudahnya mereka termakan berbagai iklan-iklan yang ditayangkan di televisi maupun di social media yang bersponsor. Iklan-iklan yang disajikan dengan berbagai kemasan dan didesain agar menarik para pembeli dan pembeli mau membeli produk tersebut. 

Walaupun berlangganan dengan produk ini terus  melihat produk yang terbaru dan melihat iklan-iklan yang sangat mengiurkan dari fungsi, cara kerja,  atau bahkan bentuknya sehingga para pelanggan pun seperti disihir dengan iklan-iklan untuk membeli barang produk baru tersebut. Contoh yang paling mudah dan ringan adalah  seseorang yang kaya raya dari Bali disuruh memilih tas antara tas khas kerajinan tangan Bali dengan tas yang bermerek. Orang tersebut pasti akan memilih tas bermerk tersebut, walaupun harganya bisa ratusan atau bahkan ribuan kali lipat dari tas kerajinan khas Bali. Alasannya pasti akan bermacam-macam dari beberapa orang ke orang. Tas brended lebih high-tech, lebih modern, lebih keren lah, lebih baik beli produk lokal tidak hanya tas saja, tapi semua keperluan hidup dari produk luar. 

Saya pernah melihat barang yang dibuat oleh tangan pengerajin Bali. Ia adalah seorang wirausaha yang mempunyai keahlian membuat tas rotan yang warnanya bermacam-macam dan bervariasi modelnya. Seorang wirausaha ini berkerja sama dengan produk luar untuk menjual hasil karya yang dibuat. Akhirnya produknya beredar di provinsinya sendiri yaitu provinsi Bali dengan merk asing, dan harganya menjadi lebih mahal daripada membeli tas di Bali yang harganya cukup murah. Alasannya seorang pengerajin itu melakukan hal tersebut, tentu, jika tidak demikian maka produknya akan sangat sulit laku di Bali dan susah untuk mencari modal kembali karena merk belum terkenal. Keuntungan yang dihasilkan akan lebih sedikit karena dijual murah. Sekarang tas rotan tersebut sudah berdedar dimana pun di setiap mall dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Nahh itu kan tas rotan  ini dibuat dari Bali. Biasanya dijumapi banyak di Pasar Ubud. Sekarang sudah banyak merambat ke mall-mall seperti H&M, P&B, ZARA dan mall-mall lainya. Tidak hanya tas rotan saja yang dari Bali tapi banyak juga pengerajin dan wirausaha Bali yang menciptakan beberapa produk lokal seperti baju kaos oblong, sandal, sepatu, dan berbagai accesoris dari atas sampai ke bawah. Semua itu dibuat dengan tangan-tangan pengerajin Bali dari mengolah barang yang lama menjadi barang yang baru. Nah kalian pasti tahu seorang wirausaha dari Bali yang menciptakan kaos baju oblong dan sekarang usahanya sudah sangat beredar dimana pun dan usahanya sudah bercabang di wilayah Bali yaitu Bapak Gusti Ngurah Anom yang mempunyai usaha bermerk dari Bali yaitu “ Oleh-Oleh krisna Bali ” saat ini oleh-oleh krisna menjual produk - produk lokal yang sangat  menarik masyarakat karena kemasan produknya dan desain bangunanya yang sangat unik. Setiap orang yang memiliki kemampuan untuk membuat barang-barang yang unik dan belum pernah orang membuatnya maka bisa berkerjsama dengan pengusaha yang bermerk agar hasil karya banyak diminati para pembeli. Sebenarnya masih banyak sekali hasil karya atau produk-produk dari Bali yaitu tas, sepatu, sandal, jas dan produk pertanian, dan produk perikanan. Wow amazing. Seorang pengusaha dan perancang sepatu handmade kulit asal Bali. Pengusaha ini ternyata lahir di wilayah Bali yaitu Bangli. Pengusaha ini bernama Ni Luh Putu Ary Pertami Djelatik atau yang di kenal dengan nama Ni Luh Djelantik. Nama Ni Luh  Djelantik kini tengah ramai di perbincangkan para pengguna media social. Ni Luh  Djelatik merupakan salah satu pegiat idustri kreatif asal bali. Ni Luh  Djelantik sudah memulai usahanya sejak 2003 silam dan memulai mematenkan merk Ni Luh  Djelantik sebagai Brand sepatunya. sepatu buatan Ni Luh  djelantik sudash melanglang buana di berbagai Negara Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Untuk mempertahankan originalitasnya, seoatu-sepatu Ni Luh  Djelantik dibuang dengan tangan sendiri tanpa bantuan mesin. Ni Luh  Djelantik kerap bekerja sama dengan beberapa nama desainer top dunia untuk memasok alas kaki dengan nama sang desainer. Beberapa desainer yang pernah bekerja sama denganya antara lain Charlie Joe, Nicholas Vinetti dan Tristan Blair. Ni Luh  djelantik menjadi seseorang desainer sepatu tidaklah mudah. Dia memiliki perusahan bermuali dari nol hingga sekarang perusaannya sepatunya yang dengan brand Ni Luh  Djelantik dikenal di berbagai dunia. Sepatu-sepatu karya Ni Luh  Djelantik yang mendunnia ternyata sukses membuat para seleb kepicut. Sejumlah pemain Hollywood papan atas merupakan penggemar fanatik sepatu Ni Luh  Djelantik. Ternyata desain dan kualitasnya yang sangat bagus maka para pembeli terkesan dengan sepatu dan sandalnya. Jika dia tidak bekerja sama dengan orang desainer top maka desain sepatunya tidak akan terjual. Seharusnya masyarakat Bali bangga dengan hasil karya atau produk produk yang dilahirkan oleh tangan pengerajin Bali dan pengusaha Bali.

Mengkosumsi produk lokal memiliki banyak sekali manfaat, selain untuk membantu perkembangan produsen dari dalam,dan juga akan menciptakan lapangan pekerjaan secara tidak langsung dan mampu mengurangi pengangguran di negeri ini. Sudah saatnya kita mencintai budaya dan mencintai produk lokal. Jika bukan masyarakat Bali yang mencintai produk Bali, lantas siapa lagi yang mencintai produk Bali. Membeli dan menggunakan prosuk lokal berarti kita sudah mencintai produk lokal dan juga artinya memajukan perekonomian saat ini.

Maka dari itu apabila masyarakat Bali sudah bangga dengan produk lokal, bukan tidak mungkin lagi beberapa tahun kedepan akan banyak  bermunculan produk-produk baru karya dari anak dalam yang mampu bersaing di internasional. Modal dasarnya adalah dengan rasa percaya diri dan dukungan dari masyarakat bahwa bangga dengan produk lokal.contohnya dari negeri lain adalah Malaysia yang sangat bangga dengan petronas, negara Eropa bangga dengan hasil produksi yang dilahirkan oleh anak bangsanya dan masih banyak negara yang membanggakan produk lokalnya masing-masing. Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5774 Tahun 2019 mewajibkan pihak hotel, restoran, dan pasar modern di daerah Bali untuk mengutamakan pemanfaatan produk hasil industry lokal. Seperti yang warga tahu Bali adalah tempat pariwisata, di sini bisa  memanfaatkan kondisi saat ini. Jadi, bisa memasarkan produk lokal dalam kemasan yang unik atau didesain sedemikian rupa maka para tamu yang ingin berkunjung ke suatu tempat pariwisata akan tertarik untuk membeli oleh-oleh dari khas Bali tersebut. Marilah bersama-sama menggunakan produk lokal mulai dari sekarang, jangan hanya dibaca tapi dilaksanakan!


8 komentar:

  1. Kadek Arta Wiguna
    XII DPIB 1
    19108
    Kebutuhan konsumsi di masyarakat saat ini sangatlah besar, tidak terlepas juga dalam hal ini brand bali. Menurut saya kecintaan brand bali dari masyarakat sudah bagus jika dilihat dari konsumsi sarana prasarana upacara keagamaan. Misalkan masyarakat banyak menggunakan bokor, saab, kebaya, endek produksi dari bali. Namun dalam kehidupan sehari-hari konsumsi masyarakat akan brand bali masih rendah. Tidak bisa dipungkiri juga hal ini disebabkan kurangnya produsen bali yang memproduksi barang untuk kehidupan sehari-hari. Misalkan untuk baju kebanyakan didatangkan dari luar bali. Sedangkan baju-baju yang diproduksi dengan brand bali kebanyakan dibeli oleh orang luar bali yang digunakan untuk oleh-oleh. Jadi mari kita bersama-sama mencintai brand bali untuk bembangun perkonomian yang lebih baik khususnya di bali.

    BalasHapus
  2. Km wahyu perdana putra
    XII DPIB 1 / 19117

    Jika mengenai kualitas produk lokal, saya sangat akui produk lokal sangat berkualitas tinggi yang mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Kurangnya pemasaran dan marketing yang kurang baik menyebabkan produk yang dipasarkan memilki nilai jual yang rendah. Dalam hal ini peran pemerintah sangatlah penting, melakukan promosi dan program-program untuk mengembangkan produk lokal. Serta perusahaan besar juga bisa menampung produk pengrajin lokal agar dapat menaikkan nilai jual dan kuantitasnya. Semestinya kita sebagai generasi muda dapat membangun brand untuk bersaing di pasar internasional dan memperbesar ekspor.

    BalasHapus
  3. Putu yuda restiana /28
    XII DPIB 1 /19124

    Salah satu upaya saya dalam meningkatkan rasa nasionalisme adalah mencintai produk dalam negeri dan mengenakannya sehari-hari. Saya sangat mengapresiasi apapun itu bentuknya kalau dari negeri sendiri, mulai dari makanan, tren busana, sampai teknologi yang berkembangnya luar biasa di negeri kita ini

    BalasHapus
  4. I Gede Angga jayastrawan
    XII DPIB1
    19101
    Brand bali adalah produk khas dari bali yang harus kita cintai
    Kita Sebagai masyarakat bali adalah sesuatu yang membanggakan jika brand bali (produk lokal) kita bisa di kenal hingga mancanegara.untuk itu mari kita kembangkan dan cintai brand bali (produk lokal).
    Setidaknya kita bisa membuka usaha untuk menjual brand bali (produk local),dengan ini kita juga dapat membuka lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.

    BalasHapus
  5. Nama : GEDE ANGGA PRASETIA YOGA
    Kelas : XII DPIB 1
    No.Absen : 01

    Di era globalisasi yang melanda saat ini, kesadaran masyarakat terhadap brand brand lokal masih dibilang sangat kurang. Baik itu dibidang makanan, fashion, sampai dengan kebutuhan sehari hari. Alasan mendasar yang paling utama adalah tentang gengsi. Padahal jika dilihat dan difikir lebih matang lagi, brand lokal memiliki keuntungan yang sangat banyak jika dibandinkan dengan brand brand luar. Contohnya seperti harga produk lebih murah tapi dengan kualitas sama bahkan lebih dari brand brand luar. Disinilah peran pemerintah daerah dituntut untuk bisa membantu brand lokal untuk mencari nama dan dapat berkembang. Pemerintah juga harus aktif mengajak masyarakat dan juga meyakinkan mereka bahwa produk produk lokal tidak kalah bagusnya dengan brand brand luar. Jika masyarakat sudah sadar dengan hal hal ini, maka dengan kata lain masyarakat telah membantu pemerintah melancarkan perputaran ekonomi di negeri ini.

    BalasHapus
  6. Nama : Kadek Resdu Winata
    Nomor : 14
    Kelas : XII BKP 1

    Di era globalisasi yang melanda saat ini, kesadaran masyarakat terhadap brand brand lokal masih dibilang sangat kurang. Baik itu dibidang makanan, fashion, sampai dengan kebutuhan sehari hari. Alasan mendasar yang paling utama adalah tentang gengsi. Padahal jika dilihat dan difikir lebih matang lagi, brand lokal memiliki keuntungan yang sangat banyak jika dibandinkan dengan brand brand luar. Contohnya seperti harga produk lebih murah tapi dengan kualitas sama bahkan lebih dari brand brand luar. Disinilah peran pemerintah daerah dituntut untuk bisa membantu brand lokal untuk mencari nama dan dapat berkembang.

    BalasHapus
  7. Nama:putu rachelina geraldi
    Kelas:XII DPIB 1

    Sebagai penerus bangsa,kita generasi muda perlu mencintai brand bali.mencintai brand bali dengan cara membeli dan memggunakan brand dari bali,tidak menghina brand bali.brand bali sekrang sudah mulai memiliki kualitas yang baik dan karyanya sangat kreatif.jika ingin membeli atau memakai brand luar itu tidak di larang hanya saja kita tidak boleh menghina atau menjelekkan brand bali dan menyombongkan sekaligus membandingkan dengan btand luar. Setiap brand memiliki keunikan dan kualitasnya masing-masing semuanya bagus. Jadi sebagai generasi muda kita dapat membuat brand bali semakin terkenal dengan cara memodifikasi brand bali dengan brand luar. Dengan mempelajari cara brand luar dan menyatukan dengan brand bali sehingga menfhasilkan produk yang lebih menarik pelanggan.

    BalasHapus
  8. nama : km dyo darma pala
    no : 20
    kls : xii dpib 2
    Berbagai macam produk mulai dari produk pakaian, kecantikan, makanan, minuman hingga alat-alat yang kita gunakan dan accesoris lainnya yang sudah membajiri pasaran yang ada di Bali saat ini. Saat ini produk luar sudah banyak dijual di berbagai toko atau pasar-pasar yang ada di Bali. Seakan-akan masyarakat Bali atau warga Bali sangat kecanduan dengan produk luar.Padahal, tidak begitu jauh perbandingan kualitas dengan kita tetapi masyarakat kecanduan dengan produk luar.

    BalasHapus

Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belak...