Analisislah teks di bawah ini untuk mendapatkan makna tersirat yang terkandung di dalamnya!
“Selama ini aku
tidak ke mana-mana, hanya menggali kubur untuk mayat-mayat Covid.” katanya tersadar.
Analisislah teks di bawah ini untuk mendapatkan makna tersirat yang terkandung di dalamnya!
“Selama ini aku
tidak ke mana-mana, hanya menggali kubur untuk mayat-mayat Covid.” katanya tersadar.
Kelapa Hibrida adalah tanaman asli Indonesia. Kelapa ini umumnya mulai berbuah saat pohon berusia 5 – 7 tahun. Tandan buah cukup produktif, dari 12 tandan bisa berisi 10-20 butir buah. Manfaat kelapa hibrida sama dengan manfaat kelapa biasa yang digunakan sebagai minyak goreng, menjaga Kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, memenuhi asupan gizi, terutama protein dan karbohidrat. Oleh karena itu, kelapa hibrida banyak dibudidayakan. Namun, bagaimana cara membudidayakan kelapa hibrida?
Tahap-tahap membudidayakan kelapa
hibrida adalah sebagai berikut.
1.
Memilih tempat bercocok tanam.
1) Sebaiknya
memilih tempat yang memiliki curah hujan antara 1300-2300 mm/tahun
2) Sebaiknya
tanaman ini ditanam di area yang punya suhu sekitar 20°C-27°C.
3) Kekeringan
yang cukup panjang bisa mengakibatkan produksi berkurang sampai 50%, sedangkan
jika terlalu lembap menyebabkan pohon dapat terserang jamur.
4) Tanah
yang disarankan untuk menanam varietas ini antara jenis tanah vulkanik, tanah
berpasir, tanah berbatu, tanah liat, serta tanah aluvial, yang memiliki pH
tanah sekitar 5 hingga 8.
5) Pastikan
lahan yang akan kita pilih tersinari matahari sekurang-kurangnya 4 jam sehari
2.
Memilih Bibit Kelapa Hibrida Kualitas Unggul
1) Pastikan
bibit berasal dari indukan sudah berusia antara 20-40 tahun.
2) Bibit
yang baik adalah yang memiliki batang kuat serta lurus.
3) Bibit
bebas dari hama dan penyakit
4) Pastikan
bibit hibrida diambil dari indukan yang memiliki produktivitas yang tinggi.
5) Kelapa
yang baik untuk dijadikan benih adalah buah yang telah berumur sekitar 12
bulan,
6) Indukan
bibit yang dipilih memiliki buah yang berbentuk bulat agak lonjong yang ukuran
panjang 22cm-25cm dan lebar 17 cm-22cm.
7) Indukan
bibit memiliki buah berkulit licin dan agak halus serta warnanya coklat,
8) Buah
cukup berisi air, ketika kita goyang-goyangkan akan terdengar bunyinya.
3.
Proses Persiapan Lahan Tanam
1) Bersihkan
terlebih dahulu lahan tanam dari material dan tanaman penggangu seperti gulma,
rumput, batu-batuan, sampah plastik, sampah an-organik, dan lain lain.
2) Kita
gembur-gemburkan tanah terlebih dahulu menggunakan cangkul,
3) Jika
ternyata tanah yang dipilih memiliki kadar keasaman tinggi maka bisa kita
lakukan pengapuran.
4) Kita
buat lubang kira-kira ukurannya 70cmx70cmx70cm
5) Kita
pastikan jarak antar lubang tanam kira-kira 8m per-lubang
6) Setelah
lubang jadi maka berikan 300 gr pupuk TSP di tiap lubangnya.
7) Biarkan
lubang tanam minimal sebulan
4.
Proses Penanaman Bibit Pohon
1) Buka
polybag bibit kelapa hibrida secara perlahan dan hati-hati, upayakan akarnya
tidak rusak.
2) Selanjutnya
masukkan bibit pada lubang tanam yang telah siap sebelumnya, pastikan kita
letakkan tepat pada tengah lubang dan jangan sampai miring, agar pertumbuhan
pohon kelapa lurus.
3) Tutup
lubang dengan tanah yang bercampur pupuk organik atau pupuk kandang
4) Terakhir
siram dengan air
5) Biasanya
untuk 1 hektar lahan tanam kita memerlukan sekitar 160 batang bibit pohon dan
sisa 17 biasanya kita gunakan untuk penyulaman.
5.
Proses Perawatan Pohon Kelapa Hibrida
1) Biasanya
ada bibit hibrida yang tak bisa beradaptasi lalu mati atau tumbuh kurang
sempurna, maka lakukanlah penyulaman pada bibit tersebut dengan bibit cadangan
yang baru.
2) Tanah
sekitar lahan budidaya akan selalu tumbuh rumput dan gulma maka seringlah
mengecek dan melakukan penyiangan secara rutin yaitu minimal tiap sebulan
sekali.
3) Seperti
yang sudah kita ketahui jika lahan kering terlalu lama bisa mengurangi produksi
buah hampir 50%, untuk itu lakukan penyiraman tiap 2-3 hari sekali yaitu saat
sore hari.
4) Pemupukan
kita lakukan ketika tanaman kelapa hibrida sudah berusia sebulan pasca tanam,
biasanya menggunakan pupuk urea, dosisnya 100gr tiap pohon.
Demikianlah Langkah-langkah
membudidayakan kelapa hibrida. Semoga bermanfaat.
Kelapa Hibrida
Kelapa hibrida
adalah salah satu tanaman buah hasil persilangan dari jenis “kelapa dalam”
dengan “kelapa genjah” yang menghasilkan varietas baru yang unggul karena
memiliki dua kelebihan sifat dari dua jenis kelapa yang berbeda. Nama latin
kelapa hibrida adalah Cocos Nucifera. Kelapa ini adalah tanaman asli Indonesia.
Kelapa hibrida
ini umumnya mulai berbuah saat pohon berusia 5 – 7 tahun. Kelebihan lain dari jenis hibrida ini
adalah bisa menanamnya di halaman depan atau pekarangan rumah karena tinggi dan
ukuran pohon ini terbilang pendek jika kita bandingkan dengan jenis biasa. Tanaman ini menyukai curah hujan
antara 1300-2300 mm/tahun.
Tanaman ini
jauh lebih cepat berbuah ketimbang jenis biasa. Kelapa hibrida bisa tumbuh
optimal jika budidaya pada dataran rendah berketinggian 450m dpl. Tanaman buah
varietas ini jauh lebih cepat berbuah, hanya perlu waktu 5-7 tahun kita bisa
panen buahnya. Kelapa hibrida cukup produktif karena bisa menghasilkan
rata-rata 140 butir tiap pohonnya per-tahun. Buah kelapa hibrida bisa
memproduksi kopra rata-rata hingga 6-7 ton/Hektar tiap tahunnya ketika tanaman
berumur 10 tahun. Daging kelapa hibrida tebal, agak keras serta memiliki
kandungan minyak yang tinggi, daging buahnya memiliki ketebalan sekitar 1,5 cm.
Tandan buah cukup produktif, dari 12 tandan bisa berisi 10-20 butir buah.
Manfaat kelapa hibrida sama
dengan manfaat kelapa biasa yang digunakan sebagai minyak goreng, menjaga Kesehatan
pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, memenuhi asupan gizi, terutama
protein dan karbohidrat. Selain itu, kelapa hibrida juga dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kerajinan ketika plastik dianggap sebagai penemar
lingkungan. Banyak peralatan rumah tangga dibuat dengan tempurung kelapa, daun,
dan akar kelapa. Pada pemukiman penduduk yang padat, pohon kelapa hibrida
dimanfaatkan sebagai penyerap air ketika musim hujan. Karena manfaat yang
berlipat-lipat, kelapa hibidra banyak dibudidayakan.
Seekor Burung yang kehilangan ibu.
Pada suatu hari, seorang ibu bernama Me Suri mencari kayu bakar ke hutan. Di hutan
sehabis hujan tadi malam, ranting dan dahan pohon tumbang ke tanah. Ibu itu
sangat bahagia karena mendapatkan kayu bakar yang lumayang banyak. Namun ia
tidak tahu bagaimana harus membawa kayu bakar itu.
Dia kumpulkan kayu-kayu itu dengan sangat baik. Dia ikat
kayu yang kering hingga bertumpuk-tumpuk. Dia kumpulkan kayu bakar itu di bawah
pohon besar yang agak rimbun. Namun, betapa terkejutnya ia ketika melihat ada
beberapa ekor anak burung yang tampaknya kehilangan ibunya.
“Pantas saja, hutan ini begitu rebut. Rupanya burung-burung
kecil ini kehilangan induknya.” Kata Me Suri. Dia menunggu induk burung akan
datang mencari anak-anaknya yang mungkin diterbangkan oleh angin kencang
semalam. Sembari istirahat, diintai selama sejam dipikirnya induk burung akan
datang, ternyata tidak juga ada seekor burung pun yang mendekati nak-anak
burung itu. Akhirnya, Me Suri membawa anak-anak burung itu pulang ke rumahnya.
Walaupun kayu bakar dipikul dengan sangat berat dikepalanya, dan jalan masih
becek, Me Suri tetap ingin menyelamatkan anak-anak burung itu. Ia berencana
akan memelihara burung-burung itu di rumahnya hingga dewasa. Setelah itu,
mereka akan melepaskannya.
Suatu hari, anak-anak
burung itu telah pandai berkicau. Bulu-bulu mereka sangat lebat dan tampaknya
sudah siap dilepaskan. Me suri membuka sangkar dan mengusir burung-burung itu
meminta mereka terbang dan kembali ke hutan. Namun, tiba-tiba saja. enam ekor
burung itu menjelma menjadi putri-putri yang sangat cantik. Betapa terkejut Me
Suri. MAtanya melotot dan keheranan. Jantungnya berdegup sangat kencang. Me
Suri menarik nafas untuk melegakan diri dan tetap ingin burung-burung itu
pergi. Mereka tidak mau dilepaskan oleh Me Suri. Putri burung itu menangis
mengira kasih sayang Me suri telah pudar. Mendengar burung-burung menangis
semabari bersujud di kakinya, Me Suri pun sangat bahagia, namun ia tahu usianya
tidak bisa ditentukan oleh dirinya sendiri. Ia memberi syarat kepada enam ekor
burung itu. “Baiklah, anak-anakku. Kalian masih boleh di sini hingga laki-laki
meminang kalian untuk dijadikan istri, maka kalian harus pergi dari rumah ini.”
Akhirnya mereka sepakat. Setiap harinya Me Suri dilayani dan dirawaat oleh
kekenam anaknya. Saakit yang mulanya diderita oleh Me Suri pun berangsur
hilang. Tidak terasa, usia Me suri telah mencapai ratusan tahun, anak-anaknya
pun belum ada meminang. Hatinya kembali gelisah.
“Anakku, cobalah kalian bergaul dan belajar mengenal
laki-laki yang dapat kalian pilih sebagai mempelai. Kebahagiaan seorang ibu
adalah ketika anak-anaknya menikah dan hidup bahagia” kata Me Suri.
“Ibu, jika tiba waktunya, pasti aka nada yang meminang kami.”
Begitu burung-burung selalu berbicara kepada Me Suri.
Waktu berjalan dengan sangat cepat, tidak terasa dirinya
telah berusia 200 tahun. Belum juga dirinya dijemput oleh Hyang Kuasa. “Anakku,
usiaku sudah 200 tahun, kalian belum juga menikah.”
“Jangan khawatir, Ibu. Kami pasti akan segera mendapatkan jodoh.”
Menangis Me Suri melihat putri-putri burung itu menemaninya
sepanjang usia tuanya. Akhirnya, Me Suri mendapat mimpi bahwa untuk mendapatkan
jodoh bagi anak-anaknya, ia harus memotong rambut anak-anaknya ketika tidur. Me
Suri terbangun saat malam hari. Dia potong rambut anak-anaknya dengan pisau,
akhirnya tubuh Me Suri menjadi sangat lemas dan menghembuskan nafas
terakhirnya. Keesokan harinya, putri burung pun kaget melihat ibu mereka telah
tewas dan mereka semua menjadi burung “gendolagan” tanpa bulu.
Demikianlah kisah cerita mengapa ada burung yang tidak
berbulu atau gendolagan. Mereka harus menyelamatkan manusia yang telah usur di
dunia ini. Oleh karena itu, jika kamu bertemu dengan burung gendolagan,
ssayangilah mereka.
PADANG KARMA (Pintu bagi yang teraniaya)
Putri Suastini Koster
Pada Sang Durga ia bawa bokor tembaga,
darah amarah
Air suci dari ketujuh sendang,
dan kembang tujuh rupa dari ketujuh rasa tuba,
ia taburi dengan dendam berwarna jelaga
Ø Ibu Ratu Alam Barzakh, lihatlah hatiku yang memar!
Mereka menggodamnya tiada henti
Racun yang menetes-netes dari mulut,
mereka cipratkan ke ulu hati
Belati di mata ditancapkan bersama angkara
dan kemurnianku diceburkan dalam sumur pengkhianatan
Telah kupinta maaf untuk yang bukan salahku
Kupinta ampun untuk yang bukan lakuku
Kujumpai wajah-wajah kaku mengeras,
bibir-bibir mencibir, mata terbakar bara
terbakar bara!
Udara terhenti
Sakit ini serasa abadi
Ibu Ratu Alam Barzakh, Penguasa kegelapan, Dewi Durga
Bukalah pintu ke padang-padang pembalasan
Kedangkan tanganmu, beri aku jalan, juga kekuatan
sebab kuputuskan : harus ditumpas setiap keangkuhan!
Ia gerai rambut di hadapan Sang Durga
Bunga tujuh rupa warna jelaga
ditaburkan dalam tari puja yang liar menghentak
Saatnya darah dalam bokor ia siramkan ke kepala
keramas di malam buta, mendesak Durga mengabulkan pinta
Bumi berdebum berdentam-dentam
Penguasa Kegelapan muncul dengan sisa tangis di mata
Ia tembangkan lagu kematian
alunan rintih yang dibencinya,
tapi harus ia nyanyikan dalam tarikan napas panjang
Ø Anakku, kelam hatimu seperti kegelapan tahtaku
Aku membaui anyir darah di sekelilingmu
Aku saksikan bercak luka di hatimu
Aku dengar erang raungmu :
dirusak ganti merusak,
ditindas ganti menindas,
dipanggang ganti memanggang!
Betapa tungku perapianku berkobar seketika
ia tahu, hanya api mampu meleburkan segala
Takkah kau rasakan, betapa menyakitkan mengabulkan doa?
Doa yang dilandasi amarah dan dengki
Doa-doa gelap yang tertuju lurus hanya ke tahtaku
Akulah Durga, penguasa kegelapan, pemilik tungku peleburan
Bukan mauku mencelakai musuhmu, tapi hatimu sendiri yang kelam
Menaburlah sesukamu, asal jangan kausesali tuaianmu!
Pembalasan! Pembalasan!
Pembalasan menjerumuskan manusia dalam putaran karma
Tapi jika tak terbelokkan hasrat kesumatmu,
akan kubuka pintu-pintu ke padang pembalasan
Aku di sini, menggigil di depan bokor sesaji
Oleh Luh Arik Sariadi
Kududuk mematang
bersama daun-daun
Sejanak berumpama
kisah Rama dan Sita
Menerima pergi ke kota
bukan mengasing
oh, Kekasihku atau
menjauh dari istana raja
Dia pergi dari rumah
untuk belajar singgah
sejenak di rumah kos
Tidak seperti Sita,
bimbang mendengar
jerit Rama bagai riuh
angin
Aku polos
Hanya di dalam rumah
membuka-buka buku
sepanjang hari
Sepulang sekolah,
kubaca buku lagi
Rama entah berburu
rusa atau sapi
Di kota, oh,
Kekasihku, baik-baiklah
Ku duduk menghitung
berapa daun
melingkari rumahku,
sampai kau datang
bawalah hadiah yang
kuminta
Kesetiaan dan kesediaan
Jika Tiba Waktunya,
Kau Dipinang Raja
Oleh Luh Arik Sariadi
Lelah memetik bunga
gemitir
Setiap sore kuulangi,
Setiap kali itu, aku
bermimpi
Menjadi saudagar bunga
Maka datanglah raja
meminangku jadi
permaisuri
Terjatuh bungaku sewakul
Apakah tak mungkin aku
diusung para prajurit
Dihadang semak blukar
tak terasa?
Aku hanya seorang
gadis
tumbuh besar di kebun
bunga
Ayah dan ibuku punya
uang
Bahkan setiap hari ke
kota
Aku lah seorang gadis
cukup bersekolah di
desa
Negeri ini sudah makmur
adil dan merata,
sekolah bagus ada juga di kebun bunga
“Jika tiba waktunya,
kau dipinang raja”
kata ibu selalu
mengusik igauanku.
Ketika Naik Ojek
Oleh Luh Arik Sariadi
Ketika naik ojek,
aku dengar panggilanmu
“Buat apa kau naik
gojek?”
kau bertanya.
Ketika naik ojek,
aku melihat-lihat
Begitu sepi jalan dan
kota
“Buat apa kau ke kota?”
kau mengejar.
Ketika naik ojek,
aku cium bau makanan
sudah basi dan sia-sia
di selokan. Toko-toko
tak mampu bayar sewa
Setahun ini, kau
selalu bertanya.
Aku hanya ingin naik
ojek
lewat gawai baru
ketika kelas online dimulai.
Janganlah cemburu, Kasih.
Kita sedang bersuara
tumbuhkanlah cabang-cabang cerita
patahkanlah daun-daun duka
Biarkah tersapu angin
Lihat, embun telah resap
ke tanah yang ditimbun kisah
Dengar hati untuk kita semai
di akar-akar masa depan
Apakah pohon yang meliuk ini?
Cerita yang kita rangkai
di dalam kelas
seperti lingkar pohon besar
dirambat semak blukar
Kita dimana berbicara?
di akar, di ranting, di daun kah?
Kita dengan baju yang sama
Putih dan abu duduk bersama
jadilah pucuk-pucuk.
Biarkan menjangkau matahari
Singaraja, 17 Desember 2024, Kegiatan Morning briefing pada masa jeda akhir semester ganjil tahun ajaran 2024, dilaksanakan dengan senam ber...