Jumat, 18 Maret 2022

Gambar

Gilanya Luh Sarining. Gambar sebuah rumah  melayang-layang di kepalanya. Bahunya sudah sejam lalu merasa nyeri. Hulu hatinya terasa mual. Bibirnya sangat kering. Matanya sudah sangat kantuk, tapi ia tidak bisa tidur. 
Kebiasaan tidur siang selama ini sudah hilang. Ia tidak bisa lagi tidur nyenyak. Setiap siang hari, ketika warungnya mulai sepi, tangannya selalu gelisah. Handphone tak bersalah. Gambar yang melayang-layang itu diletakkan di sebuah aplikasi home planner. 
Berulang-ulang diubahnya gambar itu. Sudah sejak sebulan, belum juga ia menemukan gambar yang mantap di hatinya.
"Berhentilah mengkhayal." kata suaminya bersandar pada sandaran kursi kayu.
"Bli, Bli diam saja. Saya mau gambar yang mudah diwujudkan dan itu belum ketemu." jawabnya dengan ketus.
Suami Luh Sarining sudah berusaha mengubah pikiran Luh Sarining untuk memiliki rumah. Namun, begitu kuat pikiran Luh Sarining. 
Sangat bersyukur Luh Sarining memiliki suami yang sabar. Setiap hari hanya melihat istrinya memegang hanphone. Masak, mencuci, membersihkan rumah, mengurus anak, semua sudah dilakukan oleh suaminya. Bagi kebanyakan tetangga Luh Sarining, sosok Made Sutama adalah satu dari sepuluh ribu lelaki yang sabarnya luar biasa. Selain mengurus pekerjaan rumah tangga, hampir seluruh pekerjaan berdagang dilakukannya. Pagi hari, Made Sutama menjual nasi dengan menitipkannya di beberapa warung. Dengan musik Jamal Mirdat, Made membuka warung berharap ada yang mampir karena lupa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belak...