Rabu, 10 Agustus 2022

Cerita Sejarah_XII TKJ 3

 

Cerita Sejarah

1)

Mencari Jasad Kakak

Nama : Dina Lorensia Carceres 

Kelas : XII TKJ 3

Tahun Pelajaran 2022/2023

 

Cerita ini adalah fiksi yang bersumber dari peristiwa sejarah.

 

Pengeboman Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I) adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005. Tercatat 203 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atahu  cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut.

 

Terkisah seorang anak perempuan bernama Diana di sana, menangis paling kencang, memecah gaduh yang terjadi disana, kesedihan anak kecil itu dirasakan oleh orang" yang berada di sekitarnya...,

 

Suasana setelah pengeboman benar benar kacau, semua orang lari ketakutan , namun, apa yang seorang anak kecil ini lakukan?, ketika bala bantuan dan ambulans datang, seorang petugas wanita menghampiri anak kecil itu dan berkata

 

Petugas wanita : " wahai adik kecil, mari pergi dari sini, disini tidak aman, mari kita pergi dulu"

 

Anak itu terdiam, lalu ia berkata

 

Adik kecil : " aku mencari kakakku, saat ia mendengar suara benda jatuh dari langit, ia mendorongku ke tumpukan bantal di salah satu toko..., dia tersenyum sambil berkata ( bahagialah adikku ) .....

 

Aku tak memiliki siapa siapa lagi di hidupku, aku hanya memiliki seorang kakak yang tulus menyayangiku "

 

Sang petugas wanita terdiam sambil menggendongnya lari, tak bisa iya bayangkan betapa sedihnya seorang anak kecil yang hidup berdua bersama kakaknya, kini harus hidup sendirian sebatang kara

 

Beberapa hari Setelah pengeboman, saat semua mulai membaik, anak itu kembali ke lokasi kejadian, karena para petugas merasa kasihan kepadanya, para petugas membiarkan ia mencari jasad kakaknya disana..

 

Pilu rasanya melihat seorang anak kecil, menangis sambil berkata,

 

" Kak, keluarlah, Kak, aku tahu  kamu hanya bermain petak umpet, aku sudah menyerah kak, aku mohon cepat keluar kak, aku merindukanmu "

 

Di saat yang bersamaan, ternyata sudah ada  orang yang menemukan jasad kakaknya terlebih dahulu dibandingkan anak kecil itu....

 

Petugas tak tega memberitahukan kebenaran kepada anak kecil itu...,

 

Kisah baru pun dimulai, menceritakan tentang perjalanan anak kecil ini yang terus berusaha mencari sang kakak yang sedang  bersembunyi.

 

Tamat


2) Sang Pengintai

Oleh Komang Yuli Setiani

Pada tanggal 20 November 1946 tepatnya di Bali terjadi salah satu perang selang Indonesia dan Belanda yang diberi nama Puputan margarana perang ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Saat perang itu terjadi hiduplah seorang teknisi kabel listrik bernama I Made Some, saat itu I Made Some diutus oleh Kepala Reparasi tempat ia bekerja untuk memperbaiki kabel di salah satu rumah saudagar kaya saat itu yang letaknya berada di Desa Marga lokasinya lumayan jauh dari tempat dia bekerja sehingga dia harus berangkat tengah malam sekali agar cepat sampai dilokasi tersebut ,hari telah menujuk pagi hari saat dia telah tiba di desa marga maka dia memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar sejenak untuk menghilangkan lelah, tak terasa matahari telah menunjukkan sinarnya sehingga I Made Some terbangun dari tidurnya karena sinar matahari yang menyilaukan matanya. Saat terbangun dia berkata" astaga hari rupanya sudah siang, bisa-bisanya aku tertidur begitu lama,aku harus buru-buru sampai ke lokasi perbaikan kabel jangan sampai aku terkena amarah dari kepala." Lalu I Made Some berjalan terburu-buru memasuki desa marga agar cepat sampai kerumah yang dituju. Saat ditengah jalan ia berhenti berjalan saat mendengar suara riuh dari kejauhan suara perpaduan antara dua senjata saling beradu berbunyi nyaring suara  orang-orang yang kesakitan begitu memekakkan  telinga I Made Some, dia begitu penasaran sambil berbicara sendiri dia berkata "suara  apa itu? Mengapa suaranya seperti orang-orang yang sedang berkelahi saja?" Antara takut dan penasaran dia memutuskan untuk mengetahui lebih dekat asal suara itu "daripada aku mati penasaran disini lebih baik aku lihat lebih dekat agar aku bisa memastikan bunyi apakah itu." Lalu dia berjalan kembali sambil membawa peralatannya saat dia telah tiba di dekat semak belukar yang lumayan tinggi bunyi suara tadi begitu terdengar jelas karna penasaran dia pun menyibak daun-daun di semak tersebut, Alangkah terkejutnya dia saat melihat dengan mata kepalanya sendiri didepan matanya terjadi perang yang sangat besar antara pasukan I Gusti Ngurah Rai dengan Belanda. Dia melihat sendiri bagaimana pasukan TKR di wilayah desa marga bertempur habis-habisan untuk mengusir pasukan Belanda yang telah dengan lancang datang ke wilayah mereka setelah kekalahan Jepang, keadaan disana sudah sangat kacau banyak sekali prajurit yang tumbang dengan sangat sadis. Tanpa sadar seluruh tubuhnya berkeringat dingin kakinya bagaikan jelly saat melihat secara langsung kejadian tersebut. "Ya Tuhan mimpi apa aku semalam sehingga hari ini aku harus melihat perang sebesar ini didepan mataku sendiri, aku harus melakukan apa? Tidak mungkin aku berdiam diri disini seperti pengecut menyaksikan saudara-saudaraku tewas mengenaskan oleh musuh." Dia terus berpikir harus melakukan apa untuk membantu para saudara-saudaranya. Karena sudah buntu dia memutuskan untuk tetap bersembunyi dibalik semak-semak itu sambil menyaksikan sendiri bagaimana semakin banyak orang yang tewas. Sambil menangis dia sesekali dia melihat diam-diam ke depan di tempat perang tersebut. "Astaga kenapa ini Tuhan kenapa bisa terjadi peperangan seperti ini, kenapa Belanda harus kemari untuk menguasai wilayah kami." Sambil menangis dia berkata lirih. Tak terasa hari sudah sore menjelang malam hari dimana selesainya peperangan itu dia melihat sendiri bagaimana Belanda memenangkan peperangan itu, bagaimana dia menyaksikan seluruh pasukan gugur termasuk I Gusti Ngurah Rai  sendiri juga turut gugur dalam perang tersebut, dimana Belanda berhasil menguasai daerah desa marga. I Made Some terus menangis tersedu² menyaksikan bagaimana jasad² para saudara-saudaranya yang terkapar di tanah, dia menyesali dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan perang tersebut." Seharusnya aku bisa membantu mereka,seharusnya aku tidak berdiam diri disini menyaksikan peperangan itu seperti pengecut. Sekarang sudah tidak ada gunanya aku menyesali keputusanku ini semua sudah terjadi semua telah gugur disini." Lalu dia memutuskan untuk segera pergi dari desa marga  sebelum pasukan Belanda menemukan keberadaannya dan membunuhnya ditempat. "Sebaiknya aki harus segera pergi dari sini dan pulang kerumah." Lalu I Made Some berjalan terburu² keluar dari daerah desa marga dia terus berjalan hingga tak terasa hari sudah menjelang subuh dia akhirnya sampai di tempat dia bekerja lalu memutuskan untuk tidur. Di pagi harinya kepala reparasi tempat ia bekerja menemukan dia tertidur di teras toko segera dia membangunkan I Made Some " Made hey made bangunlah mengapa kau tertidur disini?" Merasa terusik lali I Made Some terbangun dari tidurnya. Saat itu dia langsung merasa ketakutan karena mengingat kejadian yang ia alamai kemarin. Lalu sang kepala toko bertanya kepada Made Some karna khawatir dengan keadaannya " Made apa yang terjadi denganmu? Mengapa kau terlihat sangat panik? Apa terjadi sesuatu saat kau menjalankan tugas?" Lalu Made Some pun menangis dia berkata "pak saat di perjalanan tadi aku melihat bagaimana hancurnya desa marga oleh Belanda , banyak sekali orang-orang yang gugur disana karena perang, sedangkan aku tidak bisa melakukan apa-apa saat itu, semuanya telah dikuasai oleh Belanda."  Alangkah terkejutnya sang kepala toko saat mengetahui hal itu " astaga aku tidak tahu perang itu telah terjadi,entah bagaimana nasib para penduduk dan anak-anak yang ada di sana." Lalu sang kepala toko pun meminta made soma untuk segera pulang ke rumahnya dan membersihkan diri untuk beristirahat. Sejak saat itu I Made Some tidak pernah datang lagi ke toko dan memutuskan untuk berhenti bekerja karena takut jika nanti harus mengalami kejadian yang sama pula.


Pilu

Karya Neisha Violina Anggarainy 

Cerita ini diinspirasi dari peristiwa bersejarah yang memilukan, yakni Gempa Aceh 

Cerita yang menginspirasi:

Gempa bumi Aceh 2004 terjadi pada pukul 07:58:53 WIB hari Minggu, 26 Desember 2004 episentrumnya terletak di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Guncangan gempa tersebut berskala 9,1–9,3 dalam skala kekuatan Momen dan IX dalam skala intensitas Mercalli.


Fiksi yang Dibuat

Dikisahkan seorang perempuan bernama nesya sedang berjalan jalan di sebuah mall, tak disadari oleh nesya ternyata terjadi gempa yang sangat dasyat di sana.


Seketika rak rak di mall mulai jatuh, kerumunan panik dan berlarian...


Nesya yang tak tau harus berbuat apa hanya terdiam menunggu semua reda, namun tak seperti yang iya pikirkan.


Ternyata gempa semakin keras dan akhirnya merobohkan gedung tinggi itu...


Selamatnya sebelum kejadian itu datang helikopter turun menyelamatkan nesya dan kawan kawan, bersenang hati mereka tau nasib masih baik pada mereka.... lalu mulailah kisah baru yaitu, pengungsian











Naskah Bebondres

Bondres merupakan salah satu kesenian tradisional Bali. Pada mulanya, Bondres merupakan selingan dalam kesenian topeng di Bali. Namun, belak...